5. Masalah kepemilikian dungeon

50 9 1
                                    

Saat ini aku sedang menaiki jet pribadi milik bibiku, di sampingku ada seekor kucing hitam yang sedang asik memakan steak padahal itu milikku.

Dan di depanku ada bibi yang terlihat kelelahan.

"Apa bibi tidak apa-apa?"

"Karena ulahmu aku merasa sangat lelah"gumam bibi.

Bibi melemaskan tubuhnya di kursi dan memejamkan matanya.

Maafkan aku.

Aku melihat ke arah jendela dan terlihat pemandangan yang penuh dengan awan.

"Bibi apa kau yakin membiarkan kucing ini di sini?, bukankah lebih baik kalau dia-"
Aku melihat ke arah bibi dan dia tertidur pulas.

"Apa maksudmu kalau aku tidak boleh di sini?"protes An.

"Biasanya di dalam pesawat tidak boleh membawa binatang tanpa kurungan khusus tinggal di area penumpang"

"Aku juga salah satu penumpang"

"Penumpang yang kumaksud adalah manusia"

"Itu tidak adil"

"Dunia ini memang tidak adil"

An melanjutkan makannya.

"Bibimu terlihat kelelahan ya"

"Jika seseorang menemukan dungeon maka akan ada orang yang ingin mengambil alih dungeon itu untuk kebutuhan suatu kelompok dan bibiku memiliki perusahaan dan dia juga yang menemukan dungeon walau sebenarnya itu aku sih, maka bibi tidak melewatkan kesempatan ini untuk mengambil alih dungeon dan orang tanpa seizin darinya tidak boleh masuk dungeon"

"Sebegitu berhaganya kah?"

"Benar, dungeon memiliki harta dan peninggalan masa lalu, dan juga dungeon biasanya ditinggali oleh Noid atau monster-"

"Memang apa untungnya jika ada Noid di dalam dengeon?"

"Jangan memotong saat aku berbicara!, yah biasanya dijadikan tempat meningkatkan pengalaman bertarung dan biasanya digunakan untuk tempat penelitian"

"Begitu ya"

"Aku yakin ada orang lain yang memperebutkan dungeon itu bahkan negara juga ingin memiliki dungeon itu dan bibiku bekerja keras untuk memiliki dungeon untuk keuntungannya sendiri"

"Hm"

"Dan juga aku yakin bahwa hasilnya bibiku berhasil menenangkan dungeon ini sebagai sebagai pemiliknya dan negara akan bersedia membantunya dengan syarat bahwa 40 persen dungeon milik negara, mudahnya seperti kepemilikan saham milik suatu perusahaan"

"Bukankah itu-"

"Aku tahu tapi dungeon itu berada di tanah milik orang lain jadi mau tidak mau bibi harus menerima syaratnya"

"Hah. Dari dulu manusia memang egois"

"An, berapa umurmu?"

"Entahlah, aku tidak ingat"

Aku melihat ke arah luar sambil menikmati awan dan perlahan menutup mataku.

"Eeeeee, dimana ini?"

Aku berada di ruangan putih tanpa ujung.

Aku melihat ke belakang dan ada sebuah bayangan setinggi badanku dan memiliki mata putih.

Bayangan itu mencoba meraihku tapi aku menjauh darinya.

"Tidak"

Banyangan itu berhenti.

Bayangan itu adalah perwujudan dari Dark Dust, dia muncul di dalam komik dalam salah satu penjahat.

Jadi Npc di game sialanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang