7. Acara penerimaan

55 9 1
                                    

Hari ini adalah acara penerimaan siswa baru dan dimulai pada pukul 08.00 tapi saat ini aku sudah bangun pada pukul 05.00.

"Jam lima pagi di jepang sangat berbeda di Indonesia, di sini sangat dingin"

Meskipun begitu aku harus melakukan persiapan.

Saat ini aku berada di atap sekolah, memandangi seluruh wilayah sekolah dari sini menggunakan teropong.

"Andai saja bibi memperbolehkanku membawa pistol tapi dia tidak memperbolehkanku, wajar saja sih, lagipula siswa mana membawa senjata ke sekolah mereka?"

Selama sekitar satu bulan ini, aku terus berlatih untuk mengendalikan DD (Dark Dust) untuk bisa bertahan lebih lama.

Teropong yang aku gunakan berubah menjadi partikel hitam.

"Hanya bisa bertahan selama satu jam saja ternyata"

Aku sudah di sini dari jam 4 pagi dan masih ada belum pergerakan.

"Sepertinya serangannya dimulai sekitar jam 6 -7 pagi"

*Kruuk.

"Mungkin aku harus kembali dulu untuk makan, mandi, dan ganti pakaian"

Aku membuat tali lalu mengaitkan di pagar pembatas lalu melompat turun dari atap.

Aku turun menggunakan tali, setelah itu aku mengubah tali itu nenjadi partikel.

"Jam segini warung ramen masih tutup, mending buat Nasreng aja, dah lama gak makan tuh Nasreng"

(A/N: Nasgor anjir!)

Aku ke dapur asrama yang jarang di pakai oleh siswa.

Sebenarnya asrama sudah menyiapkan koki untuk memasak tapi siswa lebih membeli makanan di kantin karena menu yang itu-itu saja.

Dan juga, sebenarnya makanannya terbilang mewah hanya saja karena sekolah ini kebanyakan anak orang kaya.

Dan kebanyakan dari mereka bosan dan ingin menu lain.

Syukuri napa, ada rezeki kok di tolak, makanan enak lagi.

Ruang makan di asrama ada tiga karena untuk setiap siswa tahun ajaran masing - masing agar tidak terlalu berdesakan.

Begitu juga di asrama perempuan, tidak ada bedanya.

Aku ke dapur ruang makan untuk siswa kelas satu dan melihat banyak koki yang sedang mempersiapkan untuk membuat sarapan.

Ku kira masih sepi ternyata sudah ada banyak koki.

Mending kembali aja deh.

"Oi, siswa yang di sana!"

Aku menoleh ke arah orang yang memanggilku.

Dia adalah salah satu koki di sini.

"Hm?"

"Bisakah kau membantuku untuk membawakan bahan makanan di gudang!"

"Ok, bahan apa?"

Dia memberiku secarik kertas.

"Tolong ambilkan ini"

"Siap, laksanakan!"

Aku ke gudang lalu membawa bahan makanan ke dapur.

Bel masuk sekolah berbunyi pada sekitar jam 07.45 - 08.00, karena orang Jepang tidak terbiasa dengan bangun pagi.

Aku membawa bahan - bahan yang diminta untuk di bawa ke dapur walau harus bolak - balik.

Aku melihat bahan - bahan dan persiapan di dapur.

Sepertinya mereka akan membuat kare.

"Ah, kau bisa memasak?"

Jadi Npc di game sialanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang