8. Hal yang mengganjal

41 8 1
                                    

Aku berada di atas pohon, bersembunyi sambil memeriksa ada musuh atau tidak.

Aku merasakan dua orang mendekat lalu saat mereka tepat berada di bawahku, aku menjatuhkan diri dan menusuk kedua leher musuh bagian tengkuk dengan pisau di kedua tanganku.

"Pengganggu sudah diatasi"

Saat ini aku berada di belakang sekolah dan kalau tidak salah ingat ada scene dimana MC dan salah satu heroine bertengkar karena suatu hal.

"Waktunya mengintip"

Dibelakang gedung sekolah aku melihat gadis twintail berambut pirang bergelombang yang sedang menunggu seseorang.

Dia memiliki mata biru, kulit putih mulus, tubuh langsing, ukuran dada normal atau sedang.

Dia blasteran Eropa dan Jepang.

Kalau tidaksalah namanya adalah Claire Kitagawa.

"Dia cantik daripada model 2 dimensinya"gumamku.

Aku memasang Earphone Bluetooth di telinga kiriku.

Untungnya aku memasang penyadap pada Kaito, aku tidak ingin melewatkan hal ini begitu saja.

Aku mendapatkan penyadap dari bibiku setelah aku meminta sebuah senjata padanya meskipun tidak boleh.

Dia menanyaiku alasannya tapi aku merahasiakannya.

Aku menyalakan penyadapnya tapi suara yang dihasilkan sangat berisik, seperti berada di keramaian.

Tunggu, apa dia ada di aula?.

Tunggu tunggu tunggu, kenapa karakter utamanya ada di aula?!!.

Tak lama kemudian seseorang datang, dia pria berambut abu-abu, memiliki mata merah, putih dan tampan, tubuhnya juga tinggi.

Dia sedikit lebih tinggi dari Kaito.

Tunggu!, kenapa orang lain yang malah datang, dan siapa dia?!!, dia terlihat menyebalkan.

Mereka terlihat berbicara tapi aku tidak bisa mendengar mereka.

"Harap tenang semuanya, jangan panik, polisi akan segera datang"

Itu adalah suara dari earphone.

Kitagawa memojokkan pria tersebut tapi ada seorang teroris yang memergoki mereka.

Teroris itu menembak Kitagawa tapi pria itu melindunginya dari tembakan dan hasilnya sebuah peluru bersarang di bahu kirinya.

Pria itu mengendalikan Mana lalu memusatkannya di tangan, sebuah bola berwarna biru terbentuk lali dia menembak teroris itu, teroris itu terpental ke belakang dan pingsan seketika.

Teroris sudah berada di aula, Kaito juga ada di sana, dan orang asing itu melakukan adegan yang sama persis di game.

Sial!, apa yang terjadi di sini?!.

Kitagawa dan pria asing itu menuju ke aula untuk memastikan teman mereka dan tentu saja aku mengikuti mereka tanpa mereka sadari.

Mereka sudah sampai di aula tanpa ada halangan, karena aku sudah membersihkan para teroris itu saat aku perjalanan ke belakang sekolah.

Dan tentu saja aku menyembunyikan mayat mereka agar tidak ketahuan oleh rekan mereka.

Walau tidak semuanya sih, mencoba menyembunyikan semua mayat akan memakan banyak waktu.

Sangat merepotkan kalau mereka terus berdatangan.

Mereka berdua akhirnya sampai di aula, mereka dengan bodohnya mendobrak pintu aula tanpa memastikan adanya bahaya di balik pintu itu.

Jadi Npc di game sialanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang