END

1.1K 17 0
                                    

"Tidak terasa kini semuanya telah usai meninggalkan semua kenangan".
.
.
~Allzevin & Author~

Selamat membaca dan selamat menikmati akhir yang bahagia ini 🤪

Happy reading Readers 💗😭


***

Gedung kosong berlantai tujuh kini terlihat usang tidak berpenghuni, kejadian beberapa tahun lalu telah terjadi kebakaran hebat dan beberapa korban jiwa.

Keadaan di sekitar tampak sepi hanya sedikit saja orang berlalu lalang. Tidak ada yang menginjakan kakinya di gedung ini dan dikenal angker tetapi bagi seorang gadis semua itu bukanlah masalah baginya

"Lah mana gak ada orang" ujarnya menatap keseluruh penjuru

Gadis dengan balutan sweater beserta celana jeans nya naik keatas balkon, banyak sarang laba-laba di sekitarnya hari sudah sore bulu kuduknya berdiri

"Akhirnya Lo Dateng" celetuk seseorang dari tempat cukup gelap

Anata menoleh ke sumber suara, matanya menangkap sketsa yang di kenalnya tatapanya berubah datar tanpa ekspresi

Gadis itu maju beberapa langkah mendekati Anata tanganya mengusap perut perempuan hamil itu namun segera mendapat penolakan

"Jangan sentuh anak gue"

"Mama kamu jahat banget sama aunty" ucapnya dengan sendu

Anata berdecih dia sudah muak dengan situasi saat ini"Mau Lo apa".

"Menghabisi Lo dan bayi kalian"

Tangan Anata terkepal kakinya maju beberapa langkah dan langsung mencengkram kuat rahang gadis di hadapannya. Mata Anata memancarkan kilatan amarah nya saat ini

"Akhh aww"

"Mau bunuh gue?sebelum itu gue yang duluan cincang Lo disini" ancam perempuan yang sedang hamil itu tanpa melepas cengkramanya

Tubuh Anata terdorong beberapa langkah, kini dirinya sudah berada di pinggir balkon tanpa pembatas membuat nya was-was apalagi menghadapi perempuan gila dengan obsesi cintanya

Helena maju hendak mendorong Anata namun dengan cepat perempuan itu menyingkir sebelum jatuh dari ketinggian "Lo kira gue sebodoh itu Hel"

"Ya kalo Lo gak bodoh gak mungkin bisa diselingkuhi tanpa ketahuan" balas Helena tersenyum penuh arti

Anata tertawa hambar mendengar nya "gue gak sebodoh yang Lo kira sejak awal juga gue udah sadar perselingkuhan kalian".

"Gak mungkin"

"Mungkin.. kalian sering jalan berdua diem-diem kan". Bagai tersambar petir disiang bolong Helena membulatkan matanya

"Terus kenapa Lo biarin"

"Gue cuman mengikuti permainan kalian berdua" desis Anata kini dirinya menjambak rambut tergerai milik Helena

"karna saat tiba waktunya gue berhasil buat Lo frustasi seperti saat ini..bukan?". Lanjutnya dengan nada santai

Helena menggeleng tanganya melepas jambakan pada rambutnya "Lo definisi jahat yang sesungguhnya".

Allzevin My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang