Memiliki jadwal yang super padat. Setiap detik yang dimiliki adalah uang. Meninggalkan waktu latihan sedetik saja sudah menjadi kerugian untuk ia yang masih bernapas di dunia hiburan Korea ini. Seperti halnya Jungkook yang sekarang tidak mempedulikan semua itu. Baginya, ia mungkin bisa merugikan dirinya sendiri karena hal yang dianggap sepele tidak mengikuti jadwal latihan dance hari ini.
Tapi, ia tidak akan bisa, dan tak akan pernah bisa jika harus dirugikan karena tidak bisa bertemu dengan Symphony, gadis cantik yang kini sedang duduk di dermaga sembari memainkan kakinya menendang-nendang di udara.
"Yeppeo," gumam Jungkook menyisipkan helaian rambut Symphony yang dari tadi berterbangan karena tertiup angin laut yang sangat lebih dari cukup membuat gadis itu justru semakin cantik.
Symphony menoleh ke samping kiri di mana Jungkook duduk sejajar dengannya.
Kedua kakinya sama-sama menggantung di sisi dermaga, hanya saja, jika Symphony masih mengayun-ayunkan kaki menendang udara, Jungkook memilih menyilangkan dengan tenang menyatukan kedua mata kakinya.
Badannya sedikit condong ke depan dengan kedua tangannya menumpu tubuh dari samping kanan dan kiri. Sementara mata bulat itu, memperhatikan Symphony lekat-lekat seolah ia tak ingin kehilangan gadis itu sedetikpun dari pandangannya.
"Apa kau akan terus memandangiku seperti itu?" Symphony beralih menundukkan wajahnya.
Lama kelamaan, ia juga malu jika ditatap seperti itu terus sejak mereka duduk di dermaga yang sepi orang ini.
Jungkook tidak menjawab, masih dengan fokusnya memperhatikan setiap detail pahatan wajah gadisnya.
"Kau bisa mendapat masalah jika terus-terusan absen latihan seperti ini," ucap Symphony masih menunduk memperhatikan air bergelombang di bawah kakinya.
"Jika masalahnya adalah kau, aku bahkan siap mendapatkannya berkali-kali lipat."
Sudah dipastikan wajah Symphony semerah apa sekarang.
Jungkook akhirnya mengalihkan perhatiannya pada bentangan air laut di depan.
"Jadi, kau akan pergi nanti?" Ia menoleh lagi pada Symphony.
Gadis itu mengangguk juga beralih menatapnya. "Apa kau merasa kehilangan?"
"Tidak. Aku hanya takut kau tiba-tiba menyukai orang lain di sana. Dan berakhir melupakanku."
"Itu sama saja, Kook!"
Jungkook meringis.
"Dan satu lagi, jangan berlama-lama di sana."
Symphony mengernyit. "Aku ke US karena pekerjaan. Aku memiliki atasan. Jadi kau tidak bisa melarangku berlama-lama, atau tidak di sana."
Jungkook lantas mencondongkan tubuhnya mendekat, sedikit menurunkan wajahnya agar sejajar dengan wajah Symphony. Lalu berbisik,
"Kau tahu apa akibatnya kalau kau berlama-lama di sana?"
Symphony mengernyit tidak tahu, menatap manik Jungkook bergantian. Kepalanya sedikit ditekuk karena wajah Jungkook benar-benar condong padanya begitu dekat.
Lantas Jungkook berbisik lagi, kali ini lebih mendekatkan wajahnya pada telinga Symphony.
"Bibirmu akan merindukan lumatanku."
"Jungkook!" Symphony langsung memukul lengan kanan Jungkook hingga laki-laki itu menjauhkan tubuhnya, mengaduh ria sembari tertawa, meringis menunjukkan gigi kelinci yang lantas menciptakan eye crinkle di kedua ujung matanya.
"Kook?" panggil Symphony pelan.
"Mm?" Jungkook menoleh dengan sisa tawanya.
"Aku...."
KAMU SEDANG MEMBACA
While With You [COMPLETE]
RomanceSymphony tidak pernah tahu, ia akan berakhir seperti ini dengan seorang John Jungkook. Lantas, apakah keduanya akan baik-baik saja setelah ini? ~John Jungkook ~Symphony Lee