lost

22 10 1
                                    

Bentar, pemanasan jari dulu

Udah wkwkwk

Happy reading...

***

Symphony tidak pernah tahu apa rencana Jungkook selanjutnya. Seperti menggulingkan sebuah dadu, Symphony hanya bisa menebaknya. Itupun kalau benar, tapi kalau tidak, ia bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Apakah dia akan mendapat kesempatan lagi seperti halnya saat ia mendapat dadu bernilai enam, atau justru sebaliknya.

Yang ia tahu saat ini, Jungkook hanya meninggalkannya di sebuah rumah besar, dengan segala kamera pengawas yang bahkan bisa mengikuti setiap pergerakannya.

Menurut ingatannya tadi, saat Jungkook menyetir menuju hunian ini, Symphony hanya mengingat, kalau ia melewati jalanan panjang yang jauh dari perkotaan. Sepanjang jalan menuju ke rumah ini ada banyak pepohonan dengan aroma udara yang benar-benar masih terasa asri. Dan satu hal lagi, Symphony hanya mengingat kalimat terakhir yang Jungkook ucapkan padanya.

"Tetaplah di sini, jangan ke mana-mana. Aku akan kembali nanti."
Jungkook memegang bahu Symphony saat ia mengatakan itu. Dan, setelah itu, Symphony benar-benar ditinggalkan di rumah sebesar ini, sendirian.

Iya, dia benar-benar sendirian, dan ruangan ini terasa begitu hening.

Ruangan yang terasa begitu luas dengan sebuah sofa panjang yang menghadap ke dinding kaca, dari sini, Symphony bisa melihat pantulan air begitu biru dari sebuah kolam renang
Symphony memindai tempat itu lagi, jika dipikir-pikir, ruang santai ini memang memiliki desain yang sedikit berbeda dari ruang santai yang biasa Symphony lihat dan bayangkan.

Di belakang sofa itu, tepatnya di tengah-tengah ruangan, ada sebuah pohon yang dilindungi kaca, dan kaca itu memiliki pintu, mungkin untuk keluar masuk jika Jungkook menyiramnya. Dan, saat Symphony melihat lebih jelas lagi, di pohon itu juga ternyata ada dua ekor burung yang entah jenis apa, tapi burung itu sangat cantik dengan warna putih, dan ekor yang memanjang berwarna merah keemasan.

Sebuah senyum tercipta di wajah Symphony, saat tiba-tiba, ia jadi membayangkan bagaimana Jungkook bermain-main dengan dua makhluk kecil itu.

Symphony akhirnya hanya menghela napas, menyadari tidak ada yang bisa mengalihkan pikirannya sekarang ini, ia memilih mendudukkan dirinya di sofa, meletakkan tas yang sedari tadi menggantung di bahunya.

Lima belas menit sejak Jungkook meninggalkannya, Symphony benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Ruangan ini dikunci, dan menyadari baterai ponselnya habis membuat Symphony tambah tidak karuan tentu saja. Dan, sejak tadi, yang Symphony dengar hanyalah detak dari sebuah benda bundar yang menempel di dinding ruangan itu. Benar-benar tidak ada yang bisa mengalihkan pikirannya, kecuali sebuah benda yang sejak tadi tergeletak di atas meja, tepat di hadapan sofa yang sedang ia duduki.

Symphony jadi menaruh fokus pada benda itu. Sebuah benda berukuran kecil, yang ia yakini bahwa itu adalah sejenis alat perekam suara. Dan, di dekatnya, sebuah chip juga tergeletak begitu saja dengan selembar foto layaknya polaroid.

Symphony melirik kamera pengawas di sana sesaat, sebelum akhirnya, keberadaan tiga benda itu benar-benar berakhir mencuri perhatiannya. Membuat Symphony akhirnya mencondongkan tubuhnya, mengulurkan tangannya untuk meraih benda-benda itu. Dan, seisi kepalanya langsung bertanya-tanya, saat ia melihat jelas seorang gadis dalam lembar polaroid itu. Kening Symphony sebuah tanda tanya tentu muncul di kepalanya saat ia memandangi ketiga benda di tangannya itu.

Namun, sebuah bunyi dari pintu yang dibuka tiba-tiba mengalihkan perhatian Symphony.

Ia lalu membalikkan badan.

While With You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang