Fase 1

148 16 18
                                    

"Kau pasti datang dari jauh."

Suara itu menyapa Toneri dari arah pemandian umum. Pencahayaan suram mengarah ke papan sementara di atas, udara pekat oleh kabut uap. Toneri menatap tajam menembus kabut uap. Tumbuh di daerah dengan musim dingin yang lama membuat ia bisa melihat dalam gelap, maka tidak butuh waktu lama sampai Toneri menemukan sosok yang menyapanya.

Si pemilik suara adalah seorang pria pendek, tingginya mungkin tidak lebih dari satu setengah meter. Meski begitu, kondisi fisiknya cukup mengesankan. Otot-ototnya bak tersusun dari besi, Toneri yakin pria itu bisa meretakkan tembok dengan satu pukulan.

"Aku datang dari bulan," jawab Toneri singkat.

"Bulan, hah? Kau persis seperti ibumu." Pria itu tertawa.

Toneri merasakan syarafnya menegang waspada. Orang di depan sekarang pasti bukan warga biasa. Ia berusaha menenangkan diri, lebih fokus mengamati perawakan pria itu. Apa yang menyambut tatapan Toneri sungguh semarak. Rambut si pria pendek merah menyala, hampir mirip warna khas Uzumaki, sementara mata biru cerahnya menusuk seumpama pedang. Andai ia tidak tahu hanya tinggal dua Uzumaki di dunia, pria itu akan ia sangka keluarga Putra Mahkota.

Si pria berambut merah duduk sebelah kiri Toneri, mulai berbicara, "Aku mengenalnya saat ibumu menyusup dalam pasukan Perang Besar. Wanita itu tidak memiliki rasa takut dan penyamarannya sangat meyakinkan. Jika tempat asalku tidak sama dengannya, aku sudah pasti mengabaikan detail kecil yang luput dia sembunyikan."

Saat tidak tertawa, suaranya lantang menggema ke langit-langit. Dia mengusap peluh di wajah.

"Namaku Kashimura. Kau bisa memanggilku Kashimura-san¹ atau apapun yang kau inginkan, Toneri."

"Anda juga tahu namaku?" Ia bertanya heran.

"Aku bahkan tahu kapan kau lahir dan betapa manjanya kau pada ibumu."

Ketika mereka berdiri dan melangkah ke area basuhan, Kashimura yang kelihatannya memang memiliki sifat ingin tahu tinggi tanpa banyak basa-basi mengajukan pertanyaan tentang perjalanan jauh Toneri, diselingi kisah kenangannya sendiri bersama Ootsutsuki Murasaki, ibunda Toneri.

"Kau ke sini untuk mengambil Putra Mahkota, kan? Tentu bukan si Uchiha, tapi anak Ratu Kushina."

Toneri berhenti mengikat obi². Yukata putih polos kontras dengan pakaian serba hitam yang Kashimura kenakan. Ia menjawab dingin, "Ya."

"Kau tepat waktu. Senja besok akan ada pesta besar di aula utama. Aku bisa membawamu ke sana."

"Anda sepertinya mengetahui banyak hal tentang kerajaan ini." Toneri memperhatikan Kashimura menyematkan belati saat pria itu mengangguk.

"Itu hanya informasi kecil yang dimiliki istriku." Kashimura menyeringai bangga, merapikan lipatan dan mulai keluar dari pemandian umum.

Toneri menyelesaikan ikatan sebelum menyusul pria yang baru ia temui.

Mereka melewati lorong panjang berlantai kayu, berbelok di samping pintu berhias lampion kuning. Penginapan tempat keduanya berada sekarang dekat dengan pusat ibu kota sehingga tidak jarang kebisingan luar terdengar. Kashimura menuju deretan meja rendah di lantai dasar. Toneri meniru si pria berambut merah duduk tidak jauh dari tangga lalu memesan minuman yang sama.

WILD KINGDOM (The Unforgettable Words)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang