Part 6 || Random

2.3K 291 2
                                    

Beberapa hari terlewat, dan selama beberapa hari itu pula, Kiel tidak diperbolehkan keluar dari kamar barang sejengkal pun. Max tua itu selalu menyuruh bawahannya mengunci pintu nya, agar Kiel tidak kabur.

Oh tentu saja, Kiel tak habis akal. Ia membuat tali dengan pakaian yang ada di kamar, untuk ia kabur lewat balkon. Sial nya ia berada di lantai 3, kenapa mansion ini besar sekali sih?! Sebelum ia menyelesaikan pembuatan tali itu, ia sudah tertangkap basah. Yang lebih sial nya lagi, masa kurungan ia ditambah.

Si Maxiel itu punya masalah apa dengan diri nya, sih?! Katanya si Maxiel itu tidak peduli pada Kiel, tapi ini nyatanya apa? Maxiel justru selalu ikut campur masalah Kiel. Selalu mengatur ini dan mengatur itu. Oh, jangan lupakan hardikan yang selalu keluar dari mulut jahannam itu.

Sangat menyebalkan.

Tapi untungnya hari ini adalah hari kebebasan nya! Woah, penantian panjangnya akhirnya tercapai. Ia akan mencari semua informasi yang berada di dunia ini. Ia masih belum tahu, apakah ini dunia asli, dunia novel, atau dunia buatan? Ia akan mencari tahu setelah ini.

Karena kalau misalkan ini adalah dunia asli, dunia yang sama dengan dunia diri nya dulu, tentu saja ia akan kembali pada si lansia tua itu. Dan meninggalkan keluarga tak berguna ini, Ha Ha.

"Andra, apa aku boleh meminjam ponsel mu?" Tanya Kiel pada Andra yang sedang membereskan tempat tidurnya

Andra menoleh, lalu mengambil sesuatu dari kantong saku nya, " Boleh, ini tuan."

Kiel dengan semangat mengambil ponsel itu, lalu membuka internet dan mencari nama " Narendra" . Cih, lama sekali munculnya. Internet ampas.

Muncul! Disana ada beberapa informasi soal keluarga yang dicari nya itu. Tapi tunggu, ini sama sekali tidak sama atau tidak valid dengan keluarganya dulu. Semua nya berbeda, bahkan nama nya saja beda. Bahkan tidak ada informasi soal diri nya meninggal.

Berarti ini memang dunia yang berbeda ya?

Huft, Kiel mendesah kecewa. Pupus sudah harapan nya untuk keluar dari sangkar ini. Sudahlah, kali ini ia akan berserah diri pada takdir. Ia hanya akan mengikuti alur yang akan membawa nya kemana pun ia pergi.

Kiel mengembalikan ponsel itu dengan lesu, " Ini, aku kembalikan. Terimakasih." Ucap Kiel, Andra mengerenyit bingung, padahal tadi sangat semangat sekali kenapa sekarang malah lesu seperti itu?

" Apa anda masih merasa kurang enak badan?" Tanya Andra

Kiel menggeleng, " Bukan apa-apa. Hari ini aku bisa keluar kan?" Tanya Kiel

Andra mengangguk, " Tapi tidak dengan keluar dari wilayah mansion."

Untuk saat ini, itu tak masalah. Asalkan ia bisa keluar dari kamar penyiksaan ini. Ia akan berkeliling dan mencari jalan untuk ia kabur nanti.

"Ayo, Andra!" Ujar Kiel

Mansion tour pun dimulai.

Kiel memulai dari lantai paling atas terlebih dahulu, lantai 4. Ini tempat tinggal atau apa? Besar sekali. Okay, lanjut. Lantai 4, tidak terlalu menarik. Kebanyakan untuk tempat bersantai, satu dapur mini, dan beberapa toilet.

Lantai 3, kamar diri nya. Dapur mini, beberapa toilet, ruang bermain. Lantai 2, kamar semua kakak tiri nya, beberapa toilet juga dapur mini. Dan terakhir, lantai bawah. Wahh, Kiel tak berhenti menganga melihat ini, dibandingkan lantai atas, lantai bawah benar-benar mewah.

Dapur besar, ruang tamu, ruang berkumpul mungkin? Meja makan, kamar ayahnya, gudang, kamar pembantu, garasi, kamar tamu, oh ada satu pintu lagi! Tapi Andra tidak menjelaskan itu. Mungkin nanti ia akan bertanya.

Light, Azkiel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang