Part 7 || Ruang bawah tanah

2.4K 280 4
                                    

Seorang laki-laki bertubuh kecil sedang melamun entah memikirkan apa disebuah balkon. Mata nya melirik kesana dan kemari dengan malas. Lalu ia menghela nafas kasar. Bosan.

Tiba-tiba ia teringat sesuatu, " Andra!" Panggil nya

Seseorang yang dipanggil Andra itu menghampiri tuan nya yang memanggil, " Ada apa tuan?"

"Aku ingin menanyakan ini sedari kemarin, tapi aku selalu lupa." Andra mengangguk saja dan mendengarkan bocah kecil ini berceloteh

" Waktu kemarin, aku lihat ada satu pintu dilantai bawah yang tidak kau jelaskan. Itu memang ruangan apa?" Pasti kalian sudah bisa menebak siapa yang bertanya, ya, itu Kiel.

Andra mengingat-ingat, " Oh, itu. Itu ruangan untuk menuju ruang bawah tanah, tuan." Kiel mengerenyit

"Disini ada ruang bawah tanah?" Andra mengangguk

Kiel sedikit berbinar, " Apa aku boleh kesana?!"

"Sepertinya tidak boleh, tuan. Itu ruangan privasi yang membutuhkan izin tuan besar atau tidak tuan Avi." Jelas Andra

Kiel mengangguk-angguk, meminta izin itu lama dan pasti akan selalu terjadi percekcokan akhirannya. Lebih baik ia langsung masuk saja kesana.

"Itu tidak dikunci kan?" Tanya Kiel

"Untuk itu saya kurang tahu, tuan. Karena itu sudah melebihi batas saya." Ucap Andra

Disini para pekerja memiliki batas-batas yang tidak boleh mereka lewati. Disini mereka hanya perlu melakukan apa tugas mereka, tidak usah bertanya, tidak usah membantah, hanya perlu mendengar dan melaksanakan.

Kiel mengangguk paham, " Baiklah, kau boleh pergi." Ucap Kiel 

Azki tidak memiliki ingatan tentang ruangan itu, jadi ia tak tahu bagaimana di dalamnya. Jadi Azki atau Kiel berpikir untuk pergi ke sana nanti. Dulu diri nya ingin sekali membangun ruang bawah tanah di mansion nya, tetapi struktur bawah tanah mansion nya kurang mendukung untuk membuat ruangan itu. Jadi ya, tidak jadi.

Hari mulai menjelang sore, sepanjang hari Kiel hanya akan berdiam diri di dalam kamar. Oh, atau kalau misal semua orang sudah pergi beraktivitas, barulah ia akan keluar bermain.

Ia benar-benar ingin menghindari keluarga itu, dan tidak ingin ikut campur lebih dalam lagi. Beberapa hari ini juga Maxiel sudah tidak ke kamar nya lagi. Itu suatu hal yang bagus.

Kiel menyuruh Andra menyiapkan baju nya karena ia ingin mandi.

"Andra, makan malam nya nanti saja ya! Aku akan memanggilmu lagi nanti." Ucap Kiel di dalam kamar mandi

"Tapi anda harus cepat makan malam, karena anda belum makan siang!" Ucap Andra sedikit berteriak diluar kamar mandi

"Ya, nanti!" Teriak Kiel, lalu Andra pamit

Kiel mengeringkan badannya menggunakan handuk, rambutnya basah tapi sangat wangi coklat. Membuat seisi ruangan itu menjadi harum akan wangi coklat pada rambut Kiel.

"Apa sekarang saja aku kesana?" Gumam Kiel

Kiel memakai baju nya, iwh ia seperti menjadi anak remaja kembali. Lihatlah baju-baju bergambar ini? Sangat kekanak-kanakan.

Kiel meraih knop pintu, melirik kesana dan kemari. Tak ada orang. Ia beralih menuju tangga, memeriksa keadaan lantai 2, aman. Tidak ada orang.

Sampai lantai 1, ia tidak melihat banyak orang berlalu lalang, hanya beberapa pekerja saja. Mungkin orang-orang itu masih sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing, itu sedikit memudahkan nya untuk bergerak.

Kiel berjalan menuju pintu yang menjadi tujuan nya. Pintu ruang bawah tanah. Ia meraih knop pintu itu, mulai membuka.

Krittttt, Gelap

Light, Azkiel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang