Part 8 || Baikan?

2.5K 256 8
                                    

Kiel sudah sadar, kini ia tahu mengapa ia sangat takut diruang bawah tanah tadi. Itu karena keluarganya akan menyiksa dirinya dibawah sana. Kenapa Kiel tidak memberitahu kan hal sepenting itu sih? Kalau diberi tahu lebih awal, ia tak akan repot-repot kesana, dan kembali ke kamar penyiksaan ini.

Kiel sengaja memilih untuk tetap berpura-pura tidur, karena ia malas berinteraksi oleh orang-orang keluarga nya ini. Bisa ia tebak, bahwa ada dua orang yang duduk disofa panjang juga satu orang duduk disofa depan televisi.

Fyi, mereka dirumah sakit.

Kiel bukan mengada-ada, tapi ia memiliki hal yang peka kalau memindai atau merasakan hawa kehadiran seseorang. Apakah ia tidur saja? Tapi masalahnya ia tak mengantuk sama sekali. Huft, enaknya bagaimana ya? Ia jadi gabut kalau seperti ini.

"Bangun, aku tahu kau sudah bangun." Ucap seseorang yang berada di depan televisi sambil memakan keripik pedas

Kiel membuka mata nya dan menghela nafas, "Lebih baik kalian pergi." Ucap Kiel karena sudah terlanjur malas

"Kenapa pergi?" Tanya nya

"Karena kalian mengganggu waktu ku beristirahat." Jawab Kiel sambil membangunkan badannya perlahan

Kedua orang disofa panjang itu sontak mendekat ke arah Kiel, karena Kiel yang ingin bangun

"Ck, jangan bangun dulu!" Sentak salah seorang

Kiel memutar bola matanya malas, "Aku sudah baikan."

"Kau baru saja sadar." Balas orang itu

"Tapi aku baik-baik saja." Ucap Kiel ngotot

"Sehabis dari sini kau harus ke psikiater untuk menjalani pengobatan." Ucap orang di depan televisi

"Hah?!" Kaget Kiel

"Untuk apa?! Kalian pikir aku gila!" Kesal Kiel karena tiba-tiba saja dirinya disuruh pergi ke psikiater, mana mau dia! Mereka pikir, dirinya sakit begitu?

Orang itu mematikan televisi nya dan menghadap Kiel, " Ke psikiater belum tentu gila, Kiel."  Ucap orang itu menjelaskan

"Terus apa? Kalian mau menyiksa ku lebih parah lagi?" Ucap Kiel dengan sarkas

Orang itu mendekat, memejamkan mata, lalu menghela nafas pelan, " Kita ingin memperbaiki semua nya, kau mau?" Tanya nya

Kiel mengangkat alis nya sebelah, " Setelah semua yang kalian lakukan pada ku? Terlambat."

Mereka bertiga menundukkan kepala nya, baru kali ini keluarga Binara. Keluarga tersohor dibeberapa negara di dunia. Menunduk murung dan lesu atas jawaban yang diberikan bocah itu pada mereka.

"Maaf." Ucap mereka bertiga serentak

Kiel menghela nafas kasar, " Sudahlah, aku lelah. Ku maafkan biar masalah ini cepat selesai. Aku maafkan kalian, tapi tidak dengan melupakan nya." Ucap Kiel

Mereka masih menunduk karena tak puas akan jawaban yang Kiel berikan. Sial, mereka sekarang malah jadi tambah merepotkan ya?!

"Iya! Sungguh kalian kumaafkan, asal kalian tidak mengulangi kesalahan yang sama!" Ucap Kiel pasrah

Sebenarnya Kiel marah sekali pada mereka, bisa-bisa nya menyiksa begitu parah pada anak dibawah umur. Terlebih lagi anak kandungnya sendiri, atau bahkan adiknya meskipun hanya tiri.

"Kau bisa menyiksa ku sama seperti aku menyiksamu dulu!" Ujar Alvin, Kiel memandang Alvin

"Kau gila? Aku terlalu malas, untuk melakukan hal merepotkan seperti itu." Ucap Kiel

Adrion, laki-laki itu memandang wajah tirus Kiel, ia mendekat kemudian mengelus pipi itu secara perlahan, " Maafkan kakak, Kiel." Ucap Adrion kemudian memeluk erat Kiel seperti tidak ada hari esok

Light, Azkiel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang