**
"... Tapi aku janji bakal selalu balas chat kamu."
"JANJI LO JANJI BUSUK RASYA! DASAR BELLA PEREBUT COWOK ORANG! RASYA ITU PUNYA GUE TAU! AAAAAAAAAAAAAAAAAAA! Ih hantu jelek lu sumpah! Astaga Kak Jo dia jelek banget! AAAAAAAAAAA KAK JO TOLONGIN!"
Aku menembak semua hantu yang aku lihat di mesin vr.
Menembak tanpa ampun sembari mengeluarkan sumpah serapah. Agaknya cuma aku yang bermain vr sambil curhat dan mengumpat.
Ide Kak Jo memang terbaik mengajakku main ke sini.
Kami sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan. Di wahana game vr ini kami memesan dua game dan bermain bersama.
Yang pertama adalah game action tembak menembak melawan musuh.
Sementara game kedua adalah melawan zombie.
Di game kedua ini lah aku meluapkan semua emosiku.
Game berakhir lebih cepat.
Tidak ada zombie yang mendekatiku lagi.
Agaknya aku yang menggila jadi bisa menghabisi zombie lebih cepat.
Kak Jo saja selesai lima menit lebih lama dariku.
Mas-mas yang membantuku melepas kacamata vr tampak bersimpati.
Agaknya ia mendengar semua omelan dan curhatanku dari sudut ruangan.
Duh, aku jadi malu.
"Puas gak mainnya?"
Aku mengacungkan dua ibu jari untuk Kak Jo. "Kak Jo yang terbaik!"
Acara main kami tidak berhenti sampai di situ.
Kami lanjut ke ruangan terkunci dan memecahkan teka-teki agar bisa keluar dari sana.
Setelahnya, kami ke area timezone. Semua permainan aku coba mainkan.
Kami banyak mendapat voucher yang bisa ditukarkan menjadi hadiah.
Saat sedang mengantri di tempat penukaran voucher menjadi hadiah, aku melihat Kak Han dan Kristi lewat.
Mereka berdua menuju bioskop. Aku menunjuk ke arah mereka, memberitahu Kak Jo.
"Kak gangguin orang ngedate yuk!" ajakku bersemangat.
"Jangan Kania, gue tau apa yang lo pikirin."
Aku cemberut. "Ah, Kak Jo ga asik."
Tawa Kak Jo terdengar. Tangannya lalu terulur merangkulku.
Tiga gadis yang antri di antrean sebelah kami terdengar mendesah kecewa.
Aku rasa mereka sejak tadi menebak-nebak hubungan aku dan Kak Jo. Lalu saat Kak Jo merangkulku mereka pasti mengira kalau kami berpacaran. Aku mengulum bibir menahan senyum.
Selintas ide bagus tiba-tiba muncul.
Aku memilih voucher main game vr yang bisa ditukar dua minggu lagi.
Dari pada boneka beruang besar yang akan makan tempat di kamarku. Lebih baik dapat main vr gratis, bukan?
Setelahnya, kami melipir ke restoran ramen. Mengisi perut yang keroncongan sehabis bermain.
"Kakak liat ada film bagus tadi," tunjuk Kak Jo ke salah satu poster film yang menempel di dinding luar bioskop. "mau nonton?"
Aku mengikuti arah tunjuk Kak Jo. Aku pernah melihat trailer film itu.
"Boleh. Tapi, Kakak gak capek main sama gue?"
Kak Jo tergelak. "Tujuan gue ajak lo main buat seneng-seneng tau. Gue juga stres abis revisian skripsi."
Alasan yang bagus untuk tidak sungkan menerima ajakan Kak Jo.
Sehabis makan, kami melanjutkan ke bioskop. Film yang berlangsung selama satu jam empat puluh menit itu benar-benar bagus.
Aku tidak menyangka alur cerita film itu bisa begitu nyata.
"Kak gue happy banget hari ini."
"Gue juga happy," balas Kak Jo yang tersenyum simpul.
Setelahnya, kami memutuskan untuk pulang.
Sebagai generasi milenial, aku tak lupa mengambil foto dump usaj sesi date bersama Kak Jo hari ini.
Aku asal mengambil gambar blur dengan potret punggung Kak Jo saat di parkiran tadi.
Lalu membuat tanda v dengan dua jari dan latar kendaraan di pertigaan lampu merah.
Lantas, aku mengunggah foto dump itu ke akun Instagramku.
Seperti postingan ala-ala date bareng pacar.
Aku penasaran bagaimana reaksi Rasya setelah melihat unggahanku ini.
Apa dia akan membalas pesanku yang dari kemarin tak dibaca atau dia hanya cuek.
Oke, ayo kita lihat.
Your post success.
**
Date : 7 Februari 2023
Revisi : 29 Januari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Coz I'm Your Home (✔)
Romansa[Completed/Tamat] [Fiction About S.Coups] Warn 18+ Area physical touch, kissing, bucin! Namanya Rasya. Ketua BEM yang dikenal supel dan berwibawa. Tapi, bagi Kania, Rasya hanya cowok jahat yang pernah Kania kenal. Kania tidak tahu kenapa R...