Jam 14.00 siang...
..
.
Setelah kejadian tadi, [Name] yang berada di dalam kamar nya sedang perang batin.
'hari ini mereka ... ANEH BANGET GAK SIH?!!!'
[Name] yang sedang perang batin itu mulai berfikir yang aneh-aneh.
'apa jangan-jangan Boboiboy ke bentur pas tidur?! Atau aku punya kesalahan besar sampai Boboiboy marah?! Atau karena sempat menghindari nya pas cegukan kemarin?! AAAAA!!! BINGUNG BANGET!'
Krett...
Pintu kamar itu terbuka dan memperlihatkan seorang pria imut, manis, lucu, dan ganteng. Siapa lagi kalau bukan Thorn. Boboiboy Thorn.
"[Name] kenapa? Apa [Name] sakit?"
Saat Thorn menanyakan hal itu sambil tersenyum manis, [Name] menatap nya seakan-akan ada cahaya yang silau mengenai mata nya.
'silau! ... Pesona keimutan Boboiboy yang satu ini memang tidak bisa ditolak.' kata batin nya sambil menangis menghadapi keimutan Thorn.
"Tidak ada apa-apa kok Thorn. Ngomong-ngomong kenapa Thorn ada disini?"
"[Name] di kamar saja sejak tadi. Thorn pikir [Name] sedang sakit." Katanya dengan nada khawatir.
"Aku baik-baik saja. Ngomong-ngomong apa itu yang dibelakang mu Thorn?"
[Name] menatap sesuatu yang ada di tangan Thorn, dan ternyata itu adalah bunga matahari.
"Oh ini untuk [Name]." Sambil memberikan bunga matahari itu pada [Name].
"Bunga nya sangat indah ya, makasih Thorn! Sebagai balasannya apa Thorn mau sesuatu?"
"Sama-sama [Name]. I-itu se-sebenarnya Thorn pingin sesuatu dari [Na-name]." Thorn mengatakan hal itu dengan wajah yang memerah.
'ASKHJSKHJ IMUT BANGET!!!'
"Katakan saja apa yang Thorn mau." Sambil tersenyum [Name] mengatakan hal itu. Walaupun dalam hatinya dia berteriak gak jelas.
"Thorn mau ci-ciuman sama [Name]." Katanya dengan sedikit berbisik dan wajah yang merah merona melebihi tomat.
"Eh ... "
Cup~
Kecupan itu jatuh ke bibir [Name]. [Name] yang terkejut jadi terdiam dengan ciuman itu, dan hal itu membuat Thorn ingin memperdalam ciuman mereka.
Tapi sayang nya ciuman itu harus berhenti karena ada seseorang yang mengetuk pintu kamar itu.
"[Name]? Apa kau ada di dalam?" Suara itu adalah suara si pengendali cahaya. Siapa lagi kalau bukan Solar.
Dengan sangat terpaksa Thorn mengehentikan ciuman itu dan beralih dengan mencium pipi [Name].
Cup.
"Makasih [Name]! Thorn sayang [Name]!" Thorn pun meninggalkan [Name] yang masih diatas kasur dengan wajah terkejut.
[Name] agak Lola (Loading lama) dengan hal yang barusan terjadi.
5 detik.
30 detik.
1 menit.
Blush!~
'AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!'
'APA YANG TERJADI DENGAN THORN KU YANG IMUT!!!' Wajah [Name] benar-benar memerah bahkan sampai ke telinga nya. Dia menutup wajahnya dengan batal yang ada di kasur.
Setelah Thorn keluar dari kamar itu, terlihat Solar yang menatap [Name] dengan wajah yang kebingungan.
'apa yang baru saja terjadi?' batin Solar bertanya-tanya.
"[Name], apa kau bisa membantuku sebentar?" Mendengar hal itu, dengan cepat [Name] mengubah wajah nya yang tadi memerah kembali menjadi normal dan menatap Solar.
"Tentu apa yang bisa aku bantu?"
"Sebelum itu, apa itu bunga matahari dari Thorn?" Kata Solar sambil menatap bunga itu di tangan [Name].
"Iya. Kenapa?"
"Tidak ada."
Tanpa sengaja Solar sempat melihat bibir [Name] yang sedikit basah.
'wah Thorn ... Ternyata kau mendahului ku ya?!' batin Solar kesal. Seperti Solar sudah tau apa yang dilakukan Thorn tadi.
"[Name], apa kau mau berfoto bersama dengan ku?" Sambil menunjukkan handphone nya.
Melihat tatapan Solar saat menunjukkan handphone nya, membuat dia merasakan firasat buruk.
'kok firasat ku buruk ya? Jangan-jangan ada udang di balik tempoyak?!' batin nya. Tapi walaupun firasat nya buruk, dia tetap menerima ajakan Solar untuk berfoto bersama.
Solar mendekatkan diri nya dengan [Name], sehingga tubuh mereka berdua saling menempel.
"Baiklah. Bilang ciss!" Kata Solar sambil menekan tombol kamera nya.
Cekrek.
Cup~
Tepat saat tombol ditekan, disaat itu pula Solar mengambil kesempatan untuk mencium bibir [Name].
"Hmppp ... "
Solar melepas ciuman mereka lalu meletakkan handphone nya di atas meja dekat kasur, dan beralih mencium seluruh wajah [Name]. Mulai dari kening, hidung, kelopak mata, pipi, hingga ...
Cup. Cup. Cup.
Cupp~
... Bibir nya.
Setelah hal itu berakhir, [Name] langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Malu dia.
"Bukankah ha-harus nya tadi ciss, bukannya kiss Solar? ... " muka nya kembali memerah lagi saat menanyakan hal itu.
"Tapi lebih manis kiss daripada ciss [Name]." Kata Solar sambil tersenyum.
Sial. Sudah berapa kali dia dibuat malu oleh kelakuan suaminya hari ini.
"Aku pergi dulu." Akhirnya Solar pergi dari situ sambil membawa handphone nya kembali.
'SIAL! MEREKA MENYEBALKAN!!' batin [Name] kesal. Padahal dia juga menyukainya.
Disisi lain...
..
.
Saat ini Solar sedang duduk di sofa dekat televisi, sambil melihat hasil fotonya tadi dilayar handphone.
'[Name] ... Cantik banget!!' sepertinya Solar harus menjadikan foto tadi sebagai wallpaper hp nya.
Dan dikabarkan Solar saat ini hampir mimisan karena kejadian tadi.
_____________________
Sesuai dengan janji author bakal up malam ini (人 •͈ᴗ•͈)
Walaupun udah malam banget sih (´;ω;`)
..
.
See you next chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dino || Boboiboy x Reader [√]
Random➝╏· Boboiboy x Reader ·╏ 'Kisah kehidupan pasutri baru yang terkadang masih canggung lantaran belum terbiasa, karena hubungan mereka berdua sebelum menikah hanyalah sebatas guru dan murid.' Berawal dari murid, eh malah jadi suami. __________________...