- Bonus -

6.3K 463 85
                                    

Maaf ya kalau kemarin ending-nya tidak sesuai ekspektasi kalian ...
Sebagai gantinya bakal ada Bonus Chapter nya. Tenang aja, kali ini bukan mimpi kok :>

Selamat membaca (人 •͈ᴗ•͈)

(Sedikit warning ya~)

_________________________________

Malam ini adalah malam pertama Boboiboy dan [Name] setelah menikah.

[Name] saat ini sudah selesai mandi dan berada di dalam kamar tidur pengantin sambil duduk di atas kasur.

Ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan Boboiboy yang sudah berganti pakaian menjadi baju rumah yang biasa digunakan nya.

Boboiboy masuk dengan wajah sedikit gugup dan rona merah tipis di wajahnya. Mendekati [Name] yang sedang duduk di atas kasur dan duduk di samping nya. Sedikit memalingkan wajahnya dari [Name] karena bingung apa yang harus dikatakannya.

[Name] menatap Boboiboy dengan wajah sedikit bingung, 'ada apa dengan anak ini?' katanya dalam hati.

"Bagaimana kalau kita tidur sekarang, Boboiboy?" [Name] menatap Boboiboy sambil tersenyum menunggu jawaban dari mantan murid nya.

Boboiboy terdiam sejenak dan menatap [Name] dengan gugup.

"La--[Name]." Panggil Boboiboy.

"Ya?"

"A-aku ... " Boboiboy semakin gugup dan terbata-bata. Pipinya terasa panas saat ingin mengatakan sesuatu pada [Name].

Singkatnya, Boboiboy ingin melakukan itu dengan [Name].

Kalian pasti tau maksudnya:>

[Name] terdiam memikirkan apa yang akan dikatakan Boboiboy. Hingga beberapa detik kemudian akhirnya [Name] sadar apa maksudnya.

Diam-diam [Name] menyeringai kecil.

"Ada apa?" [Name] tersenyum kecil dan berpura-pura tidak tau.

"A-aku ... Aku ingin ... Melakukan 'itu' ... " Boboiboy mengecilkan volume suaranya di akhir kata dan sedikit menunduk. Pipinya memerah merona karena terus ditatap oleh [Name].

Seringai nakal di bibir [Name] sedikit melebar. Dimata [Name], Boboiboy saat ini sangat imut dan cocok untuk terus di goda.

"Ingin apa? Hm?~ " nada suara [Name] terdengar seperti sedang menggoda Boboiboy.

Boboiboy terdiam dengan pipi yang memerah merona hingga ke telinga nya. Namun beberapa detik kemudian [Name] tertawa kecil karena melihat reaksi imut Boboiboy. Hal itu membuat Boboiboy semakin malu.

"Pfftt--hahaha! Kamu sangat imut Boboiboy ... " [Name] masih tertawa kecil melihat Boboiboy.

"Ja-jangan menggodaku!" Boboiboy menatap [Name] sambil menutupi sebagian wajahnya yang memerah merona. Boboiboy tidak menyangka akan langsung digoda oleh [Name] di malam pertama mereka.

Beberapa detik kemudian Boboiboy kembali memperlihatkan wajahnya dan menatap [Name] dengan serius, walaupun masih ada rona merah tipis di wajahnya.

"Aku serius [Name] ... Ayo kita melakukan itu di malam pertama kita."

Nada suara Boboiboy yang serius membuat [Name] menghentikan tawanya dan menatap Boboiboy sambil tersenyum dengan rona merah tipis di wajahnya.

Namun seringai nakal yang ada di wajah [Name] masih tetap ada.

"Lalu, apa yang harus ku lakukan Boboiboy? Apa aku harus berbaring dulu sendiri di atas kasur atau kamu yang akan memaksaku untuk berbaring di atas kasur? Silahkan pilih~" Goda [Name].

Bukannya merasa gugup atau malu karena di goda, justru Boboiboy ikutan menyeringai nakal.

"Aku akan pilih nomor terakhir." Boboiboy menarik tangan [Name] dan langsung membaringkan tubuh [Name] dibawah nya. Mirip kabedon tapi di atas kasur karena saat ini Boboiboy berada di atas tubuh [Name] dan mengurung nya dalam kukungan Boboiboy.

Sungguh ini adalah hal tak terduga bagi [Name]. [Name] berfikir bahwa Boboiboy akan malu-malu kucing dan menyuruh [Name] untuk berhenti menggoda nya, tapi ternyata [Name] salah.

Wajah [Name] memerah merona saat Boboiboy berada di atas nya. [Name] merasa sangat malu karena di tatap lekat oleh Boboiboy. Jantungnya berdegup kencang dan wajahnya memerah tak karuan.

"Tu-tunggu! A-apa kamu serius akan melakukan itu malam ini?!" Wajah [Name] sedikit panik dan gugup.

Boboiboy yang mendengar itu hanya tersenyum dengan seringai nakal di wajah nya. Mendekati telinga [Name] dan membisikkan sesuatu.

"Tentu saja. Bukankah kamu yang memancingku duluan? Akan ku pastikan kamu akan sangatt menyukai ini."

Bulu kuduk [Name] sedikit merinding saat mendengar bisikan itu. Wajah [Name] memerah merona, jantungnya berdegup kencang hingga sesaat [Name] lupa caranya bernafas.

Boboiboy menjauh bibirnya dari telinga [Name] dan mulai mendekati bibir [Name].

Cup~

Boboiboy mencium bibirnya dengan sedikit ganas. Memaksa bibir [Name] agar memberikan akses masuk ke dalam mulut hingga lidah Boboiboy mulai menjelajah ke dalam mulut itu dengan sangat lihai, seakan Boboiboy sudah sangat ahli dengan ciuman ini.

"Hmmpp .... " [Name] menikmati ciuman itu hingga kehabisan nafas.

Boboiboy yang cukup peka akan hal itu langsung menarik dirinya sejenak. Mereka berdua langsung mengambil nafas dengan rakus dan wajah memerah sempurna.

Boboiboy menatap [Name] sambil tersenyum manis dan mengatakan sesuatu dengan nada menggoda.

"Apa kamu mau ingin melakukan beberapa ronde lagi, sayang?~"

Oh tidak, ini sangat tidak bagus untuk kesehatan jantung [Name].

.

.

.

.

Sisanya pikirin sendiri ya~

.

.

.

-Fin-

________________________________

See you again in another book~
____________________________________

My Dino || Boboiboy x Reader [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang