12.

2.7K 109 0
                                    

"hallo semuaaa gue kembali dengan keanggunan gue" ucap seorang gadis cantik yang baru saja sampai di apartemen milik zea

"Brisik." Ketus bara

"Ya ampun barr lo kok gitu sih sama gue?, hati mungiel ku sakit tau" ucap Devi dramatis

"Lo pulang² kenapa jadi gila sih?" Ucap dito begidik ngeri melihat Devi

"Jadi pikmi" timpal Toni

"Ck, baru juga balik udah gitu aja lo pada, males gue makanya kalo sama kalian, mana ayang akohh" ucap Devi, mereka hanya diam, mereka tau siapa yang di maksud Devi

"Budeg apa gimana hah!?" Sarkas Devi

"Kalau kita tau ga mungkin kita diem." Tekan bara

"Lah beneran ga tau si zea kemana?" Tanya Devi

"Ga" ucap Zaki

"Kenapa Lo malah bengong" ucap dito

"Lagi mikirin gue mau makan apa malem ini" ucap Devi

"Bohong Lo" ucap Zaki

"Iya iya gue bohong" ucap Devi sambil menatap Zaki malas

"Nando kemana?" Tanya Devi

"Kita ga tau dia juga ngilang" ucap Toni, Devi hanya mengangguk

"Ekhem" dehem Devi

"besok gue mulai masuk sekolah" ucap Devi, mereka mengangguk

•••
"Ze... Zea" ucap Nando membangunkan zea

"Kenapa? Lo mau keluar?" Tanya zea sembari mengumpulkan kesadarannya, Nando menggeleng kan kepalanya

"Makan dulu, gue baru aja dari luar" ucap Nando

"Lo keluar? Kenapa ga bangunin gue aja kan biar gue nanti yang beli" ucap zea

"Sans aja ze lagian gue udah enakan" ucap Nando

"Gue juga udah nanya tadi sama dokter nya kalau gue udah boleh pulang"  lanjutnya

"Kalau Lo mau balik ke Jakarta duluan aja" ucap zea

"Lo ga balik?" Tanya Nando

"Gue bakalan nyusul besok" ucap zea

"Yaudah gue balik bareng Lo aja" ucap Nando

"Lo balik duluan aja" ucap zea

"Ga ze. Lo kesini karna gue jadi, gue juga pulang bareng Lo" ucap Nando, zea tersenyum dan melompat ke arah Nando

"Ssttt" Desis Nando pelan agar tak terdengar zea

"Makasii ya nann Lo emang sahabat sejati gue deh, gue bakal selalu ber korban demi Lo janji" ucap zea tersenyum sembari melepaskan pelukannya

"Harus nya gue yang bilang gitu ze..." Ucap Nando

"Mau ikut gue ga nan?" Tanya zea

"Kemana?" Tanya Nando balik

"Ke taman siapa tau ada anak kecil itu" ucap zea, Nando mengangguk

Mereka berdua berjalan keluar menyusuri koridor rumah sakit berjalan ke arah taman belakang

"Tuh nan bener kan ada" ucap zea berlari kecil kearah anak itu

"Halo iel" sapa zea

"Eh halo kakak cantik" ucap jaziel

"Kirain kamu udah pulang tau nya belum" ucap zea, iel menggeleng

"Aku belum sembuh kak jadi ga boleh pulang" ucap iel

"Itu siapa kak? Kok dari tadi liatin kakak sama aku?" Tanya Iel

"Nan kok Lo diem sih" sinis zea

"Itu temen kakak nama nya Nando" ucap zea

"Ganteng banget" ucap iel, sedangkan Nando membuang arah pandangnya

"Cailahh salting Lo nan" ucap zea mengejek

"Kalau Abang itu temen kakak berarti dia juga anak motor dong" ucap iel

"Iyaa dia juga anak motor sama kaya kakak" ucap zea

"Nan sini, gue tendang Lo, ngapain coba diem di situ" ketua zea

"Kalian cocok tau" ucap iel

"Gue sama dia ogah" ucap zea

"Gue juga kali" sahut Nando menatap zea sinis

"Iel nanti kalau besar harus punya banyak cewe ya, biar ga kaya itu tuh ga punya pacar" sindir zea

"Jangan, Lo harus jadi cowo Yang setia, serius sama 1 cewe, jadiin cewe Lo nanti orang pertama Lo ajak pacaran dan Lo ajak langsung buat pernikahan" ucap Nando

"Jadi cowo itu harus setia jangan ganti² wanita" lanjut Nando

"Brisik jomblo" ketus zea

"Jangan kaya kakak itu cil, dia playgirl" ucap Nando

"Itu apa?" Tanya Iel

"Dia banyak cowonya" ucap Nando

"Gapapa dong" ucap iel, Nando menatap nya datar, berbeda dengan zea yang memeluk iel sambil tersenyum

"Adek gue nih bos senggol dong" ucap zea tertawa

"Kakak Adek ga bener" sinis Nando

"Sirik bang?" Tanya Iel, lagi² membuat zea tertawa

"Iel..." Panggil seseorang membuat mereka menoleh

"Daddy..." Ucap jaziel ceria dan melompat pada Daddy nya

Deg

"Hai om" sapa Nando

"Sepertinya saya pernah melihat kamu" ucap gio Daddy iel

"Saya sahabat zea" ucap Nando dengan penekanan di akhir

"Q-queen?" Tanya gio

"Iel sama kakak ayo kita kesana dulu" ucap zea

"Ayo" ucap iel

Zea dan jaziel pergi menjauh dari sana meninggalkan gio dan juga Nando

"Om masih nganggep zea anak om?" Tanya Nando terkekeh sinis

"Maksud kamu!?" Ucap gio menatap Nando tajam

"Kalau om masih nganggep zea anak, apa om tau raga anak om udah ada di dalam tanah? Tau om?" Tanya Nando berturut, nando terkekeh melihat wajah gio yang memerah

"Jangan asal bicara kamu!" Bentak gio, lagi² Nando hanya terkekeh

"Saya asal bicara? Om liat raut wajah saya, terlihat saya tidak serius?" Tanya Nando menaikan satu alis nya

"Ayah macam apa om, sampe ga tau kalau anak nya udah ga ada" lanjutnya

"Kalau om ga percaya om bisa liat di TPU ga jauh dari mansion om dulu, dan tinggal tanya sama penjaga makam itu, dia tau siapa Queenzea alaric." Ucap Nando lalu pergi begitu saja meninggalkan gio yang masih terdiam mematung

Gio terdiam dengan banyak nya fikiran di kepalanya, ia terus berusaha menyangkal bahwa putri tunggal nya itu telah tiada tanpa ia ketahui

"Semua itu ga mungkin benar" gumam gio, dengan tatapan kosongnya

"Ga bener apa dad?" Tanya Iel, menyadarkan gio yang teringat terdiam

"Engga, sekarang iel istirahat sana" ucap gio

"Kakak tadi kemana?" Tanya gio

"Dia pergi tadi bareng bang Nando" ucap iel

"Dia sahabat nya Abang tadi?" Tanya gio, iel mengangguk

"Yaudah ayo Daddy anterin iel buat istirahat" ucap gio mengangakat tubuh iel ke dalam gendongannya

•••
Jangan lupa vote + share ke temen' kalian

See you next capt

ZIA OR ZEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang