30. End

3.5K 91 8
                                    

Sekarang menunjukkan pukul sembilan malam, zea, nando, serta devan tengah duduk di markas nya berkumpul dengan teman² nya

"Jadi gue ngumpulin kalian semua disini untuk membahas hal penting, dan gue tau ini mendadak banget untuk kalian, but sorry tapi memang harus sekarang" jelas zea, mereka diam menyimak menunggu ketuanya itu melanjutkan ucapannya

"Gue, queenzea alaric malam ini resmi melepas jabatan sebagai ketua!" Tegas zea, mereka menatap zea tak percaya, apa yang sedang terjadi? bahkan tak ada pembicaraan sebelumnya, ini sungguh sangat lah mendadak

"Queen bagaimana kamu bisa melepas jabatan tanpa ada rapat penting bersama kami?" Salah satu anggota berucap, zea hanya tersenyum dan memejamkan matanya sebentar

"Maaf untuk semua, sebelum nya gue udah bilang ini memang mendadak, dan untuk masalah rapat, gue ga bisa karna waktu gue akhir² ini sibuk, tapi gue udah bahas masalah ini dengan anggota inti, masalah ketua dan wakil gue udah ada pengganti dan akan ada anggota baru, gue harap kalian bisa menerima mereka dengan baik nantinya" zea menghela nafas pelan, lelah sungguh sangat lelah dirinya sudah benar² rapuh

"Jadi, siapa ketua pengganti dan anggota baru itu Queen?" Tanya mereka

"Zaki Cleo vishaka sebagai ketua kalian yang baru." Zaki menatap zea terkejut, zea tak membicarakan ini pada nya ia hanya bilang ingin melepas jabatan sebelumnya

"Fernando eswangga sebagai wakil, dan ketiga saudara gue Rafa, vano, dan vino sebagai anggota baru" jelas zea tanpa ada keraguan sedikit pun

"Bar, gue izin pamit ya" ucap zea sembari tersenyum menatap bara, bara hanya diam tak berkutik

"ze--" zea menggeleng pelan menahan ucapan bara

"gue gpp bar, Lo tenang aja, sebentar lagi Lo akan aman" ucap bara, Zaki dan Nando menatap zea dengan tatapan datar

"Bodoh sahabat lo nan" ucap Zaki

"Sahabat lo juga zak" balas Nando

"Zea lo pamit sama bara kenapa ga pamit sama kita?" Tanya Toni, zea terkekeh

"Iya, gue juga mau pamit sama kalian" ucap zea

"Sebenernya lo mau kemana sih ze? Kenapa lo pamit gini, dan mendadak buat ambil keputusan, buat kita bingung tau ga" ucap Devi, Zaki menatap Devi tajam, tak berubah, masih tidak tau diri pikir Zaki

"gue mau nyari ketenangan aja, dan untuk ambil keputusan gue udah bilang kan tadi, gue udah bicara in ini sama Zaki dan Nando jauh² hari sampai gue mutlak ambil keputusan ini" ucap zea

"Lo--

"Lo mending ga usah bacot deh kalo cuma mau ngundang pertengkaran doang, gue kira setelah kejadian waktu itu buat lo sadar dan berubah, tau nya malah makin ga tau diri" sarkas Nando cepat melihat Devi yang ingin berbicara kembali

"Kenapa ton? Mau bilang sesuatu?" Tanya Nando menaikkan satu alisnya, Toni hanya menggeleng

"Ze, dia udah di tangkap, lo mau kesana?" Tanya Zaki setelah melihat ponselnya, zea menatap bara sebentar lalu mengangguk

"gue duluan" ucap Zea melenggang pergi di susul oleh Zaki dan Nando

•••
"Apa kabar? Renandito." Ucap zea menaikan satu alisnya

"Bangsat Lo!" Zea terkekeh sinis

"Selamat menikmati hidup lo di penjara" ucap Zea tersenyum

"Bangsat bukan gue aja, bara juga penghianat!" Bentak dito

"Lo menekan dia yang punya trauma masalalu dengan kekuasaan lo, dan lagi lo melibatkan nyawa. But look at me now, gue baik² aja. Kasus lo besar renan, penipuan, percobaan pembunuhan, dan lagi pencemaran nama baik." jelas zea ia bisa melihat kilatan amarah dan dendam dari Dito

ZIA OR ZEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang