24.

1.8K 64 1
                                    

Zea kini menatap bangunan cukup besar didepannya tak lain rumah dari keluarga Zia pemilik tubuh yang ia tempati

"Buka gerbangnya pak" ucap zea

"Loh non kemana aja slama ini kok ga pulang tuan sama nyonya khawatir nanyain terus" zea tersenyum tipis

"Tidur di rumah temen pak, saya duluan ya" ucap zea dan masuk ke dalam

"Permisi" ucap zea saat masuk ke dalam, sunyi dan sepi keadaan di dalam rumah itu bagaimana tidak jam sudah menunjukan jam 2 kurang, pasti mereka sudah terlelap di mimpinya

Zea berjalan menuju kamarnya dan memutus kan untuk memberitahu semuanya pagi hari nanti

----------------------------
Zaki

|Ze gue di apart Lo|

|Ngapain?|


|Mnurut lo aj ze, kalo ada ap² kabarin gue|

|Ga perlu zak gue bisa sendiri|

|Gue tau Lo mau nyelesain sendiri, tpi gue bakal sllu ad di samping Lo ze.|

|Makasih|

|Iya|
√√

------------------------------

Zea merebahkan tubuhnya menatap langit² kamarnya

"Gue gatau apakah nantinya yang gue lakuin benar atau salah, yang pasti gue yakin dengan pilihan gue" ucapnya memejamkan matanya

"Zia... Maafin gue..." Lirih zea

⏳⏳⏳

Matahari kini sudah menampakan sinar nya, zea yang baru saja bangun dari tidur nya berjalan ke toilet untuk membersihkan diri

Setelah selesai ia keluar kamar nya menuju meja makan yang sudah ia pastikan mereka tengah berkumpul

"Pagi" ucap zea membuat mereka menoleh

"Dari mana Lo!?" Sinis vano

"Sayangg kamu darimana aja lama ga pulang" zea hanya tersenyum

"Kalian lanjut makan aja dulu, mau ada yang di omongin" ucap zea

"Gue udah selesai, ikut gue bentar" ucap vino dan berjalan ke halaman belakang di ikuti oleh zea

"Apa?" Tanya zea

"Tolong sampaikan maaf gue untuk Zia..." Ucap vino lirih sembari menunduk

"Gue tau Lo udah denger ucapan gue dan Devan waktu itu, dan Lo tenang aja Lo semua udah di maafin sama dia" jelas zea mendengar itu vino semakin menunduk dan terisak pelan

"Jangan nangis Vin, hati gue sakit" ucap zea menepuk pelan pundak vino

"Setelah semua ini selesai, gue bakal pergi maafin gue kalo kata² gue pernah nyakitin hati Lo" ucap zea, vino memeluk zea erat

"Jangan pergi gue mohon...." Lirih vino

"Kalau tugas gue di tubuh ini udah slesai, gue akan pergi, gue juga mau slesain masalah gue, masalah gue bukan tentang Zia doang Vin, banyak orang yang nyoba buat nyelakain gue" ucap zea dan perlahan melepaskan pelukannya

ZIA OR ZEA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang