07

319 47 2
                                    

WARNING! sedikit 18+! Bijak dalam membaca ya guys! :)

-- Build POV --

"jika kau tidak keberatan, tapi kalau kau punya hal lain yang harus dilakukan tidak apa-apa"

"dimana aku parkirkan mobilku?" Vegas bertanya padaku.

"lewat sana" aku menunjuk arah menuju untuk masuk ke parkiran di basement.

Vegas memarkirkan mobilnya sementara jantungku berdegup makin kencang. aku belum pernah sebelumnya mengundang seorang pria ke apartemenku, setelah pacarku yang terakhir, tidak ada yang aku dekati.

"ayo turun" kata Vegas dan kami turun dari mobil, menuju lift untuk naik ke lantai 15.

Vegas mengikuti dibelakangku sampai didepan unit apartemenku, aku membuka pintu dan mempersilahkan dia masuk.

apartemenku tidak terlalu besar, hanya ada 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi, ruang tengah dan dapur yang berdekatan juga tidak besar.

tiba-tiba Vegas memelukku dari belakang, aku ingin berputar ke arahnya tapi dia menahanku. "maaf kalau kau kaget, tapi biarkan aku memelukmu sebentar saja"

kami diam di posisi itu cukup lama, mungkin hampir 5 menit.

aku mengelus pelan tangan Vegas yang melingkar di perutku "kau baik-baik saja?"

"iya, aku hanya ingin memelukmu"

aku mengendorkan tangan Vegas di tubuhku sehingga aku bisa menghadap dirinya. kuletakkan tanganku di wajahnya dan mencium bibirnya pelan, entah kekuatan dari mana aku melakukannya.

"aku hanya ingin menciummu"

Vegas menatapku lekat, aku tidak tau bagaimana harus melihat ke arah Vegas setelah menciumnya.

Vegas menyatukan dahi kami berdua, memejamkan matanya, lalu sesaat kemudian mencium bibirku dalam, cukup lama, aku membalas ciuman Vegas.

saat nafasku mulai sulit, Vegas menghentikannya, tangganya juga sudah di wajahku, ibu jarinya mengusap bibir bawahku.

"apa boleh.. Build?"

aku tau arah pertanyaan Vegas ini. aku menganggukkan kepalaku sebagai jawaban "tapi ini my first time Vegas"

mata Vegas menatapku lekat "aku akan ingat itu" lalu kembali menciumku. Vegas mendorongku pelan karena saat ini kami masih di ruang tengah.

aku menunjuk pintu kamarku dan Vegas mendorongku perhalan kesana, dia membuka pintu dengan cepat sambil tetap menciumku.

saat aku menikmati ciumanku dengan Vegas, tubuhku sudah terjatuh pelan ke atas ranjang. Vegas berada diatasku.

"aku harus membersihkan dibelakang sana dulu kan?" ini sex pertamaku, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan.

Vegas tertawa kecil, aku memukul pundaknya "jangan tertawa!"

"tidak perlu, kau punya pelumas?"

tentu saja aku punya untuk diriku sendiri.

"ada disana" aku menunjuk laci kecil di sebelah ranjang. Vegas mengambilnya dan melemparnya ke atas ranjang. dia membuka pakaiannya dan hanya menyisakan boxer miliknya. aku bisa melihat bahwa milik Vegas sudah tegang.

"apa yang kau lihat ehm?" Vegas kembali memposisikan dirinya diatasku.

aku hanya diam, wajahku sudah panas rasanya.

Vegas membuka pakaian yang kukenakan. saat akan membuka celanaku, dia menatapku "benar-benar boleh kan?"

"iya Vegas.."

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang