16

551 49 24
                                    

"dan tuan Vegas.. Jo dan orangnya yang mengantar mereka ke rumah sakit, jadi sekarang mereka sedang berada disana"

"cepat ke rumah sakit!"

"baik tuan!"

– Build POV –

aku duduk terdiam di depan ruang rawat inap ayahku. beberapa jam yang lalu ayah tiba-tiba jatuh pingsan dan dibawa ke rumah sakit. dia memang mengidap penyakit jantung dan saat kejadian pingsan itu terjadi, sekilas terpikirkan bahwa aku akan kehilangannya. syukurlah kami sampai di rumah sakit secepat mungkin dan dokter dapat membantu ayahku. dia sudah sadar sejak 30 menit yang lalu dan sekarang sedang istirahat di dalam ditemani ibuku.

ibu keluar dari ruang rawat ayah dan duduk di sebelahku, dia mengambil tanganku dan menggenggamnya erat.

"ayah sudah baik-baik saja, jadi jangan khawatir"

aku tersenyum kearah ibuku, aku tidak boleh lemah dihadapannya.

"iya ibu.. syukurlah ayah baik-baik saja."

"tapi dimana orang yang menolong kita tadi?"

ibuku menyebutkan 2 orang pria yang langsung membantu kami saat ayah pingsan, mereka juga yang mengantarkan kami ke rumah sakit.

"aku tidak tau, aku tidak menyadari keberadaan mereka sejak di UGD tadi" aku berbohong pada ibu, aku sempat bicara dengan 2 orang pria itu, mereka adalah anak buah Vegas.

"sayang sekali.. kita hanya mengucapkan terima kasih dengan sangat cepat.."

aku hanya tersenyum membalas ibu.

"kau pulanglah Build.."

aku langsung menggeleng, aku ingin menemani ayah dan ibu di rumah sakit.

"kau pulang dulu, mandi dan ambil pakaian ibu, ibu akan menunggu disini"

benar juga, lebih baik ibuku menunggu disini dan aku pulang mengambilkan pakaiannya untuknya.

"oke, ibu masuklah.. aku akan pulang sebentar lagi"

ibu masuk kedalam ruang rawat ayah, sementara aku masih terduduk disini. 2 pria yang menolong kami tadi adalah anak buah Vegas. aku mengenal mereka sejak awal, aku melihat mereka bersama Vegas saat aku diculik. tadi aku juga langsung menghampiri mereka saat ayah sedang diperiksa dan kami tidak diperbolehkan untuk berada di dalam.

aku bertanya apakah mereka anak buah Vegas untuk memastikan, tapi mereka hanya diam. aku juga bertanya kenapa mereka bisa ada di dekat lobby apartemenku, tapi mereka tetap diam.

aku menghela nafas berat, aku tidak bisa bohong kalau aku masih mencintai Vegas. aku mendorongnya begitu keras untuk keluar dari hidupku tapi Vegas tetap menjagaku dan mengawasi keamananku, dan kejadian ayah hari ini, aku tidak tau bagaimana jika aku terlambat sedikit saja ke rumah sakit.

aku bangkit dan bersiap untuk pulang ke apartemen, sebelum itu aku sempatkan mengintip kedalam ruang rawat ayah dan memberikan kode ke ibuku bahwa aku akan segera kembali.

aku berjalan ke arah lobby utama rumah sakit untuk naik taksi pulang apartemenku.

tapi saat melihat ke area parkir yang ada di depan lobby aku melihat Vegas, bersama 2 pria yang menolongku tadi. mereka berdiri didepan mobil Vegas.

mataku langsung tertuju ke Vegas, hatiku rasanya mau meledak saat melihat sosoknya. perasaan cemas, takut, dan sesak karena kejadian ayah tadi sangat ingin keluar saat aku melihatnya.

aku ingin memeluk Vegas, aku ingin menangis di pundaknya. dan aku benar-benar melakukannya. aku berjalan cepat ke arah Vegas, mataku sudah mulai mengeluarkan air mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang