14

295 48 8
                                    

"Build..." Vegas menggenggam tanganku namun aku langsung melepaskannya "besok saja Vegas, aku lelah."

aku bangkit meninggalkan Vegas sendirian di sofa dan masuk kedalam kamar. pikiran lelah dan fisikku juga. aku ingin istirahat. sebentar saja melupakan masalahku dengan Vegas. aku tidak tau bagaimana besok menghadapi Vegas tapi rasa marah, kecewa dan takutku belum berkurang saat ini, membuatku mempertanyakan apakah harus tetap bersama Vegas atau tidak.

-

– Vegas POV –

aku terbangun dan mendengar suara Venice memanggilku.

"daddy..."

saat membuka mata, aku melihat Venice disebelahku.

"selamat pagi Venice.."

aku mengelus lembut pipi Venice, semalam air mata berkumpul disini.

"daddy aku mau pulang.." kata Venice.

"oke.. kita pulang hari ini ya.."

aku hampir menyebutkan nama Build tapi aku tidak ingin Venice seperti tadi malam.

"Venice tunggu disini oke?"

"iya.."

aku keluar dari kamar dan menutup kamar Venice, menuju kamar Build dan mengetuk pintu pelan, seharusnya Build sudah bangun saat ini.

"Build.."

tidak ada jawaban dari dalam.

"Build.. aku masuk.." aku khawatir karena Build tidak menjawab.

mataku tidak menemukan Build saat melihat masuk ke dalam kamarnya, koper dan tas kecil milik Build masih ada disini tapi Build tidak ada. pintu kamar mandi juga terbuka artinya Build tidak ada di dalam kamar.

aku merogoh ponselku dan menghubungi Build tapi tidak ada jawabanya.

aku menelpon Nop setelah gagal menelpon Build beberapa kali.

"semua pengawal berjaga kan semalam?"

"iya tuan."

"tidak ada yang melihat Build keluar dari hotel?"

"tidak ada tuan, apa sesuatu terjadi?"

pikiranku langsung kacau, dimana Build?!

"cari Build! dia tidak ada di dalam kamar! dan kirim satu orang ke kemari!"

"baik tuan!"

aku memutus panggilan itu dan segera menuju kamar Venice. dia sedang duduk sambil menonton di ipad miliknya.

aku mendekatinya dan berjongkok di hadapannya.

"daddy punya pekerjaan sebentar, Venice menunggu disini oke?"

"apa akan lama? aku ingin pulang daddy.."

"daddy akan telpon paman Macau, dia akan menjemput Venice disini, daddy juga akan bawakan cemilan untuk Venice, oke?"

"oke.."

"maafkan daddy Venice.." aku memeluk Venice dan keluar dari kamar Venice.

suara ketukan terdengar dan itu adalah Jo, salah satu pengawalku.

"tetap dikamar ini dan jaga Venice, aku akan meminta Macau kesini."

"baik tuan."

aku menghubungi Macau sambil turun ke lobby hotel.

"Macau?"

"ada apa phi?"

"bisa kau kesini dan jemput Venice?"

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang