09

294 49 2
                                    

"oke, terima kasih sudah mengantarku"

Build melepaskan seat beltnya lalu langsung menarik wajahku untuk mencium pipiku "sampai jumlah Vegas" dan dengan cepat langsung keluar dari mobil.

dia berlari masuk ke dalam galeri, mungkin karena malu karena menciumku tadi? sangat lucu.

-

"Venice, daddy datang" kataku saat masuk kedalam Villa tempat Venice, Macau dan Kim menginap.

Venice berlari ke arahku dan langsung kupeluk "Venice sangat merindukan daddy ya?"

"iya, ayo pulang dad" jawab Venice.

Macau dan Kim datang dari arah belakang Villa.

"apa kabar Vegas ?" Kim berbasa-basi padaku.

"baik-baik saja Kim"

"kau akan tetap bersama Kim?" aku bertanya pada Macau, wajahnya terlihat tidak nyaman, mungkin karena aku menginap di tempat Build.

"daddy, Venice akan ambil tas sebentar"

"oke"

lalu Venice berlari menuju kamarnya.

"phi, aku mau bicara." kata Macau serius.

"nanti Macau, dirumah, sekarang masih ada Venice"

"bagaimana phi bisa ada di apartemen Build?" Macau tidak mendengarkanku.

"Macau, nanti" kataku tegas.

"Macau, sudah, nanti saja" kata Kim menahan Macau.

"aku mengalah karena Kim, ingat phi nanti kita harus bicara. aku akan ambil tasku dulu" kata Macau lalu pergi.

"aku tidak tau apa yang kau rencanakan. Macau sudah menceritakan tentang Build ini. kau harus beritau Macau, dia bukan anak kecil lagi Vegas" kata Kim.

aku hanya mendengarkan perkataan Kim lalu Venice datang dengan tas ransel kecil miliknya begitu juga dengan Macau yang tak lama kembali dengan tas miliknya dan koper kecil milik Venice.

-

aku mematikan lampu kamar Venice setelah dia tidur lalu masuk ke ruang kerja ku. Nop sudah menunggu disana untuk meng-update mengenai pekerjaan hari ini.

Nop menyiapkan beberapa dokumen diatas meja untuk ku periksa.

"itu saja tuan untuk hari ini" kata Nop setelah menjelaskan segala hal kepadaku.

"oke, kau bisa pergi, aku akan mengecek dokumen ini dulu"

"baik tuan"

Nop keluar dan digantikan oleh Macau yang masuk.

"nanti saja Macau, banyak dokumen yang harus aku periksa" aku tau Macau ingin bicara padaku.

"tidak phi, aku mau bicara sekarang juga"

aku bangkit dan mengajak Macau untuk duduk di sofa ruang kerjaku.

Macau duduk di seberangku, aku menyiapkan segelas wine untuknya "ada apa?"

"apa phi benar-benar mendekati Build?"

"iya." jawabku singkat.

"kenapa? karena dia mirip phi Pete?"

aku diam tidak menjawab.

"phi.. kau menginap ditempat Build kemarin, kau tidur dengannya?"

aku juga tidak menjawab pertanyaan itu.

"phi! jawab aku!"

"iya Macau, aku tidur dengannya."

Macau kaget dengan jawabanku.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang