Jeno : Awal mula masalah

167 19 3
                                    

Jeno, dia sedari tadi terus mengamati kebersamaan Jaemin dan Hina di kolam ikan dari balkon kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeno, dia sedari tadi terus mengamati kebersamaan Jaemin dan Hina di kolam ikan dari balkon kamarnya. Dia memikirkan tentang kejadian yang langsung mengubah kehidupan keluarga bahagianya dalam semalam.

Tentang kehadiran Jaemin.

Banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya saat ini.

Dalam semalam ia dapat kabar bahwa ia memiliki kembaran yang selama ini hilang dan itu adalah Jaemin. Tetapi kenapa Jeno baru diberitahu kemarin? Dia shock sekali pada awalnya. Terlebih orang tuanya tak pernah membahas tentang itu sama sekali.

Dan juga...

Apakah kejadian tentang sang ayah tempo hari berkaitan dengan Jaemin?

Jeno kembali diingatkan oleh perkataan pamannya saat datang berkunjung semalam untuk melihat Jaemin. Dan ia diberitahu Johnny tentang sebuah kisah tragedi yang terjadi pada ayah dan bundanya juga Jaemin di masa lalu.

"Paman tau ini mendadak sekali dan kau pasti sulit menerima kenyataan ini, Ah! Bukan sulit tapi butuh waktu untuk memahami semua ini"

"Kenapa baru sekarang memberitahuku? Dan kenapa aku harus tau dari mulut orang lain dibanding orang tuaku sendiri?"

Johnny menghembuskan nafas kasar, menyentuh pundak keponakannya itu dengan lembut lalu mengusapnya perlahan "Mereka sebenarnya sudah lama ingin memberitahumu tapi rasa berani tertutupi oleh rasa takut juga. Membeberkan tentang Jaemin sama saja membongkar kembali kisah silam tentang insiden masa lalu ayahmu."

Johnny memberitahu semua kejadian insiden bermula dari kecelakaan yang menewaskan Jaesin putra Tiffany hingga menghilangnya Jaemin bersama Tiffany. Dan itu semua ia kasih tahu ke Jeno tanpa sepengetahuan Taeyong dan Jeni.

Jeno menarik nafas dalam-dalam lalu mengalihkan pandangannya dari kedua saudaranya itu. Dia bergerak menuju tempat tidurnya dengan tujuan untuk tidur sebentar, kantuk tanpa izin menyerangnya setelah ia sama sekali tidak bisa tertidur hingga pagi.

Dia begitu lelah, dan masih butuh adaptasi. Setidaknya biarkan dia beristirahat sejenak untuk saat ini.

Sementara itu di tempat lain, Tiffany tersenyum tipis kala seseorang yang sedari tadi ia tunggu kedatangannya tiba. Seorang pria tampan bernama Ken. Ia baru mengenal pemuda itu beberapa hari yang lalu.

"Hai Ken" sapa Tiffany. Ken membalas sapaan wanita di depannya itu dengan membungkuk hormat. Dari penampilannya, Tiffany langsung tau kalau dia bukanlah pemuda yang sembarangan.

"Cepat katakan, apa yang harus aku kerjakan nyonya?" Tanyanya dengan nada yang sangat datar.

Tiffany mengeluarkan selembar foto Jaemin dari dompet lalu menyerahkannya pada Ken. "Curi anak ini"

"Alamatnya sudah aku kirim. Bawa Jaemin ke hadapanku. Waktumu hanya sampai besok"






-------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story of Life [Nomin Brothership/family]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang