Jeno

1.1K 80 6
                                    


JENO, 19 TAHUN

Jeno. Salah satu siswa SM rookies high school yang terkenal dengan wajah putih bersih tanpa noda. Dilengkapi otak pintarnya yang belum tertandingi membuat Jeno menjadi panutan bagi para siswa lainnya.

Jeno sangat tampan. Berasal dari keluarga berada yang mana sang ayah, Taeyong adalah pemilik sebuah perusahaan besar nan sukses yang telah merambah hingga ke Amerika. Dan Ibunya Jeni merupakan seorang dokter spesialis penyakit dalam terkenal. Selain itu ayah Jeno juga salah satu donatur tetap di SM rookies high school.

Jeno terlihat pendiam, ia tak banyak memiliki teman, hanya dekat dengan Lucas dan Yangyang, sahabat sekaligus teman masa kecilnya dulu. Ia seorang yang pemalu.

_____

Pelajaran terakhir baru saja usai, Jeno kemudian mengemasi barang barangnya. Setelah selesai, Jeno diikuti Yangyang dan Lucas segera meninggalkan kelas.

Mereka berjalan menyusuri koridor sekolah yang cukup panjang seraya berceloteh ria. Yangyang terlihat antusias lantaran setelah ini mereka akan menonton film bersama sekaligus menemani dirinya untuk membeli pakaian yang sedang ia incar.

"Jeno, Kau jadi ikut kami kan?" Yangyang memastikan.

"Tidak, aku ada tugas"

Yangyang menghembuskan nafas kasar selanjutnya melipatkan kedua belah tangan didada.

"Ya baiklah~ Terus saja pentingkan tugas mu itu. Kami tahu kau pintar Jeno. Tapi setidaknya jangan membatalkan janji. Kan tugas itu dikumpulkan lusa, kau terlalu rajin.." Yangyang mengerucutkan bibirnya kesal.

Selalu saja Jeno membatalkan janji disaat akan pergi. Yangyang kemudian menunjukkan online tiket yang telah dipesannya lewat ponsel ke Jeno.

"Nih! Aku mendapatkan ini dengan susah payah malah tidak jadi... "

Jeno melirik sejenak "Dicancel bisakan? lagipula kemarin kau yang memaksaku untuk berjanji"

"Jika Jeno tidak jadi, aku juga tidak" ucap Lucas.

"Yasudah! Kalau begitu aku batalkan", Yangyang menyerah, acara menonton film mereka tidak jadi. Jemarinya dengan lunglai bergerak menekan tombol pembatalan pemesanan dengan raut wajah yang kecewa. Setelahnya hanya ada keheningan menemani langkah mereka menuju tujuan masing masing.

Jeno menghentikan langkah didepan perpustakaan, ia berbalik sejenak menatap Yangyang dan Lucas yang berada di belakangnya.

"Aku akan mengerjakan tugas dulu, pergilah jangan menungguku lain kali". Setelah berkata demikian, ia segera masuk kedalam perpustakaan tersebut, meninggalkan Lucas dan Yangyang yang mengerucutkan bibirnya.

"Ck!! Dasar anak itu!", gerutu Yangyang

"Baiklah! Ayo Yangyang kita pergi. Kita cari pakaianmu saja", Lucas berjalan mendahului Yangyang.

Sebetulnya Yangyang masih merasa kesal, tapi semalam ia juga yang memaksa Jeno. Tak ingin terus kepikiran, Yangyang akhirnya segera menyusul Lucas menuju parkiran.

Jeno melangkahkan kaki masuk kedalam perpustakaan. Suasana sepi disini membuat jeno lebih nyaman dan leluasa mengerjakan tugasnya. Setelah menemukan tempat yang cocok, jeno mengeluarkan peralatan belajar dan mulai mencari buku referensi yang ia butuhkan, tak lama kemudian, jeno mulai mengerjakan tugasnya dengan fokus.

Story of Life [Nomin Brothership/family]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang