Ibu Jaemin

654 66 0
                                    

Untuk pertama kalinya, Jaemin menginjakkan kaki ke sebuah bar minuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pertama kalinya, Jaemin menginjakkan kaki ke sebuah bar minuman. Ia terpaksa pergi karena seseorang yang ia sayangi berada di dalam sana dan dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Begitu sampai di dalam, Jaemin disambut dengan bau aneh yang menyeruak tajam menyerang indera penciumannya dan itu membuatnya pening. Belum lagi dentuman music yang keras memekakkan telinga.

Jaemin mempercepat langkahnya menerobos lautan manusia yang berkerumun dan menari seolah tiada hari esok. Ia tidak peduli, rasa khawatir lebih mendominasi dirinya sekarang.

Seorang wanita paruh baya tergeletak tak sadarkan diri di sofa salah satu ruangan, disampingnya terdapat beberapa botol yang juga menguarkan bau yang sama seperti bau saat ia masuk kedalam tadi.

"Ibu.. " Lirih Jaemin.

Dadanya tiba-tiba sesak. Sekilas ia mengenang kejadian sejam yang lalu saat mendapatkan telpon misterius entah dari siapa saat Jaemin masih bersama para sahabatnya.

"Kemarilah! Ibumu mabuk berat! Jemput dia di Club xxx"

"Kenapa ibu jadi seperti ini?"

Rasa tidak percaya sekaligus kecewa menghantam hatinya. Meskipun begitu, Jaemin tetap berusaha untuk berpikiran positif, mungkin ibunya sedang dalam masalah.

Jaemin kemudian menarik nafas panjang sejenak, dengan pelan ia mendekati sofa itu dan segera membawa sang ibu pergi dari tempat tersebut.

"Terima kasih karena sudah memberitahuku, paman.." ujar Jaemin tulus pada sosok pria paruh baya yang tengah berdiri di pintu keluar ruangan itu. Dia yang menelpon Jaemin tadi.

Dia tersenyum simpul menanggapi kalimat yang diucapkan Jaemin.

"Biar kubantu", Tawarnya.

Jaemin mengangguk. Setelah memindahkan tubuh ibunya ke dalam mobil yang dibawa oleh asisiten Tiffany, Jaemin segera membungkukkan tubuhnya pada pria paruh baya tersebut dan kembali berterima kasih karena telah menjaga sang ibu selama disana.

"Hati hati dijalan", Tutupnya.

Jaemin mengangguk dan bergegas masuk kedalam mobil. Selanjutnya mobil yang membawa Jaemin dan ibunya tersebut langsung melesat pergi meninggalkan pria paruh baya itu.

"Aku harap kau segera berubah Tiffany. Malaikat itu tidak pantas untuk disakiti", Lirihnya.

 Malaikat itu tidak pantas untuk disakiti", Lirihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Story of Life [Nomin Brothership/family]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang