Dan begitulah akhir nya, Jimin memilih pergi bersama kakek nya tanpa membawa apapun dari kota tempat dia lahir itu, hanya segumpal rasa sakit yang menyelimuti tubuh nya, bahkan polisi yang seharusnya memihak nya pun tidak bisa melakukan apa-apa untuknya, Jimin berharap dengan kehidupan baru ini semua nya yang dia alami akan terlupakan begitu saja
Meskipun Jimin sudah tidak ingin melanjutkan jenjang pendidikan nya namun sang kakek tak henti mengerikan support untuknya sehingga Jimin trus melanjutkan pendidikan nya di salah satu kampus di Busan
Semua baik baik saja, kakek nya yang bekerja sebagai guru disalah satu junior hight school itu juga tampaknya tidak keberatan dengan biaya pendidikan Jimin, kakek nya pun merasa nyaman saat dia kehilangan istri tercintanya dua bulan yang lalu dan datanglah Jimin yang menemani hari hari tuanya
Semua terasa baik baik saja dan akan baik baik saja, itu yang di pikirkan Jimin hingga suatu hari ada wanita paruh baya menemui nya saat jam makan siang di kampus nya
Jimin awalnya tidak begitu faham mengapa wanita itu bersikeras mengenalnya padahal Jimin tidak kenal sama sekali, tapi akhirnya Jimin menuruti untuk bicara dengan wanita itu sebab wanita itu terus memaksanya
"Perkenalkan Jimin namaku Kim Yuna" Ucap wanita itu
Jimin hanya mengangguk pelan sambil menatap lekat netra coklat dari wanita mewah itu
"Aku rasa kau tidak suka basa basi dan aku juga tidak suka mari kita bicara langsung ke intinya" Wanita itu menarik napas lalu menghembuskan secara perlahan
Jimin tetap memilih diam sampai wanita itu kembali bersuara dengan suara pelan
"Berapa banyak uang yang kau inginkan atau yang kau butuhkan? "
Jimin yang tidak paham hanya mengerutkan kening nya
"Aku tidak paham apa yang kau bicarakan nona"
"Ahhhh baiklah maafkan aku, aku adalah orang tua yang memperkosa mu, aku tau ini sedikit tiba-tiba karena menemui mu dijam seperti ini, tapi aku harus menemui mu, aku harap kau katakan saja berapa banyak uang damai yang kau perlukan agar anak ku tidak masuk penjara"
Suara wanita itu terasa menggema di setiap inci pendengar an Jimin, suara itu seperti berdecit hingga membuat mata bening Jimin kembali berkaca-kaca
"Apa aku terlihat seperti ingin meminta sesuatu? " Suara parau Jimin membuat wanita itu sekali lagi menghembuskan nafas
"Aku tidak tahu pasti apa yang kau ingin kan Park Jimin, tapi ketahuilah aku sudah bersusah payah mencarimu kemana mana untuk biaya tanggung jawab anak ku"
Suara itu kian membuat hati Jimin tersayat, bagaimana bisa wanita yang terkenal dengan kelembutan hati menjadi sangat sampah saat anak nya melakukan hal yang memalukan seperti ini, bagaimana bisa wanita ini berucap yang begitu menyakitkan didepan korban pelecehan anaknya sendiri, bagaimana bisa wanita ini tampak tenang berbicara tanpa dosa didepan korban
"Maafkan aku tapi aku hanya butuh tanggung jawab anak mu bukan uang mu" Sahut Jimin dengan bibir bergetar
Wanita itu berdiri, matanya memerah dan menatap benci ke arah Jimin, mengambil segelas air lalu menumpahkan isi nya ke wajah Jimin, hingga membuat semua yang ada disana menatap sebentar ke arah mereka
"Kau pikir kau siapa mengatakan hal seperti itu, aku sudah meminta berdamai tapi kau malah meminta hal yang tidak tidak"
"Apa begitu sulit untuk bertanggung jawab, apa begitu lemah anakmu hingga tidak bisa bertanggungjawab padaku? " Tangis Jimin semakin deras setelah di perlakuan begitu bejat
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANT || KM
RomanceMenjadi korban pelecehan seksual tidak akan pernah mudah, cerita yang di alami pasti tidak akan kunjung berhenti, bahkan orang terdekat pun tidak akan mengerti rasa sakit yang dirasakan oleh korban, sekuat apapun mencoba korban pasti akan mengalami...