9

1.1K 123 11
                                    

Mata Jimin menatap tajam wajah laki-laki paruh baya di depan nya, hati nya saat ini sedang dalam ke adaan yang sangat tidak baik, lalu tiba-tiba datang orang ini lagi, rasanya Jimin ingin mencakar wajah orang di depan nya ini

"Eomma... Sudah ku bilang menyingkirlah, aku tidak ingin ada kekerasan di depan malam, terutama makam kakek" Suara Jimin terdengar sangat pasrah

"Beri kami satu kesempatan lagi sayang, kami akan perbaiki semua nya, dan mari rawat bersama anak kau" Ucap Baekhyun sambil mengelus pipi Jimin

"Terlambat, aku tidak membutuhkan itu semua"

"Maafkan kami yang terlambat melakukan ini padamu, tapi eomma mohon pulanglah"





Jimin menghela nafas panjang menatap Baekhyun dari atas sampai bawah

"Aku akan ikut eomma dan appa dengan satu syarat" Ucap Jimin pada akhirnya

Baekhyun langsung mengangguki ucapan Jimin

"Ini hidupku dan pilihan ku, jadi kalian jangan ikut campur kecuali aku yang meminta nya" Ucap Jimin

"Tentu saja, tentu saja akan eomma lakukan untuk mu"
















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.








Dan disinilah sekarang Jimin berada, di kamar masa lalu nya yang terlihat tidak berubah, hanya terdapat beberapa perubahan di cat tembok saja, spertinya appanya men cat ulang kamar nya, karena se ingat Jimin warna kamar nya dulu sedikit kusam

Jimin mengelus perut buncit nya sambil menatap sekeliling, yahhh setidaknya untuk saat ini Jimin tidak memikirkan bagaimana besok dia makan dan mencari tempat tinggal bukan

Lagi pula karena orang tua nya sudah sepakat tidak ikut campur dengan hidup nya maka semua akan baik baik saja

"Sayang.... Ini eomma ada membuatkan susu dan buah segar untuk mu, nikmatilah" Baekhyun duduk disamping Jimin

Tangan nya mengelus lembut kepala Jimin, air mata mulai tergenang dari kedua mata sipit Baekhyun

"Kau pasti sudah melewati banyak hal, maafkan eomma yang tidak bisa apa-apa saat itu" Lirih Baekhyun

"Sudahlah lupakan, aku tidak ingin mengungkit-ungkit masa lalu yang tidak penting" Jawab Jimin





"Eomma baru sadar sesuatu saat dua orang se umur an appa datang ke rumah kita dan memohon maaf, mereka ingin menemui mu dan meminta maaf secara langsung setelah apa yang terjadi padamu, tapi kau sudah pergi, eomma sama sekali tidak bisa menemukan mu, karena kakek menyembunyikan mu terlalu dalam"


Hening

Terdengar suara is akan dari Baekhyun yang membuat Jimin merasa sedikit bersalah pada nya, mau bagaimanapun dia pergi tanpa mengucapkan perpisahan pada ibu nya ini

"Sudahlah eomma aku tidak butuh tanggungjawab orang itu lagi, aku bisa melakukannya sendiri, aku ini anak mu, kau harus percaya padaku"

Baekhyun mengangguk pelan, matanya tak bisa lepas dari wajah pucat Jimin yang terlihat sangat kelelahan, ibu mana yang tega melihat ke adaan anak nya yang seperti ini

"Aku tahu kau kuat Jimin-ah, tapi jika kau mau menuntut orang itu akan eomma lakukan, appa punya banyak kenalan di kantor polisi jadi tidak sulit memasukan orang itu ke penjara" Terdengar guratan dendam di mulut Baekhyun

Namun Baekhyun tidak bisa mengambil keputusan sepihak, dia butuh Jimin nya yang memutuskan hukuman apa yang pantas untuk laki-laki biadab itu

"Tidak ada, biarkan karma, lagi pula aku sudah beberapa kali di temui oleh orang tua nya" Jimin hanya bisa tersenyum hambar mengingat apa yang di perlakukan orang tua NamJoon padanya

PREGNANT || KMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang