4

1.7K 180 30
                                    

Jimin terbangun ketika mendengar suara bel yang terus menerus memenuhi ruangan, dengan gerakan yang lambat Jimin berjalan ke arah pintu karena orang yang di balik pintu seperti sangat tidak sabar dan terus menerus menekan bel

Jimin membuka pintu dan sedetik setelah nya Jimin dapat melihat pria tinggi dengan senyum yang di hiasi gigi kelinci datang membawa sepiring besar kue beras lalu menatap nya dengan tatapan yang sangat tidak biasa bagi Jimin

"Ada perlu apa? " Tanya Jimin sambil menatap pria di depanya dari atas sampai bawah

"Aku ini... Eumm aku ingin mengantarkan kue beras untu____"

"Aku tidak memesan kue beras, kamu salah alamat"

Jimin bersiap menutup pintu namun kaki si pria tinggi menggalangi nya dan membuat pintu tidak bisa di tutup

"Ada perlu apa lagi? "

"Aku bukan pengantar makanan, tapi ini untuk mu, aku baru saja pindah kemaren malam, dan ini adalah ucapan selamat bertetangga dari ku" Senyum pria itu tidak luntur dari wajah nya

Jimin memutar bola matanya malas lalu mengambil piring yang ada di tangan Jungkook, ya Jimin tau namanya Jungkook karena Jimin bukan orang bodoh yang tidak bisa membaca nametag yang ada di saku kanan Jungkook itu

"Terimkasih" Jimin bersiap menutup pintu lagi namun lagi lagi di tahan oleh Jungkook

"Apa bisa kau kembalikan piring nya sekarang, karena aku baru pindah aku hanya punya 3 piring" Jungkook menggaruk kepalanya

"Tapi masih ada 2 piring kan, kau bisa mengambil piring mu yang ini besok"

"Tapi 2 piring itu.... Ada di tetangga yang lain, mereka terus saja mengatakan hal yang sama sepertimu".





Jimin menghembuskan nafas panjang lalu membuka pintu lebar agar Jungkook bisa masuk

" Masuklah dulu, akan ku cucikan sebentar piring mu"



Jimin berjalan tanpa menoleh ke arah Jungkook lagi, sedangkan Jungkook memilih duduk di ruang tamu sambil memerhatikan sekeliling

"Kau tinggal disini sendirian? Kemana suami mu? Kau sudah hamil tua seharusnya dia disini bukan menemanimu? "

"Aku tidak punya suami" Sahut Jimin dari dapur

"Heolll, kau jangan bercanda, mana ada perut sebesar itu hanya karena masuk angin" Jungkook tertawa pelan

"Apa nadaku seperti bercanda? "



Heningg

Tak ada jawaban dari Jungkook lagi, Jungkook seperti sudah memahami keadaan awkward itu

"Jadi kau... Dan suamimu berpisah? " Kini Jungkook bertanya dengan hati hati



Jimin menghampiri Jungkook duduk di depan Jungkook sambil meletakan minuman dan kue beras yang di berikan Jungkook

"Andai aku berpisah aku tidak akan se menyedihkan ini, apa aku terlihat di tinggal suami dimata mu? Aku kau tidak mendengar dari pemilik kediaman aku siapa? " Tanya Jimin

Mata Jimin terus menatap intens Jungkook seolah Jungkook seorang penjahat yang sedang di Intrograsi oleh polisi

Jungkook yang saat itu belum mengerti situasi hanya menggeleng sambil menatap pupil mata Jimin yang bergerak se akan mengisyaratkan sesuatu


Jimin menoleh sebentar sambil mengusap perutnya yang sedikit keram lalu kembali menatap Jungkook saat dia merasa lebih tenang

"Aku hamil tanpa seorang yang mau bertanggung jawab padaku, apa kau mengerti sekarang?"

PREGNANT || KMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang