08

5.9K 503 26
                                    

.
.
..

Jungkook berlari kecil menuju kelasnya. Lagi-lagi, pemuda Jeon itu bangun kesiangan. Sepertinya sangat sulit baginya untuk bangun pagi.

Dengan perut keroncongan karna tak sempat sarapan, Jungkook memasuki kelas terburu-buru. Untung saja Jung-suk ssaem belum datang.

"Bangun kesiangan lagi?" Wonwo yang duduk dimeja kanan Jungkook.

"He'em." Ucap Jungkook masih berusaha mengatur nafasnya.

"Lu memang sepertinya butuh pengasuh, Jeon." Celetuk Bambam yang mejanya berada dibelakang Wonwo.

"Lu pikir aku bayi apa." Cetus Jungkook.

"Kan memang, mana ada pemuda umur 21 dengan tampang imut begitu." Ucap Bambam tak mau kalah.

Wonwo hanya bisa mengelengkan kepala mendengar perdebatan kedua sahabatnya.

"JUNG-SUK SSAEM TIDAK HADIR." ucap Irene mengintruksi. Ia baru saja datang entah dari mana.

Mendengar itu, seketika kelas menjadi ricuh. Hari ini seperti kemerdekaan bagi mereka karna terlepas dari kelas dosen killer satu itu.

"HARAP TENANG!" intruksi Irene.

"JUNG-SUK SSAEM MEMANG BERHALANGAN HADIR, TAPI KELAS TETAP BERJALAN  DAN DIGANTIKAN OLEH MR. KIM." ucapnya lantang dengan wajah berseri-seri.

Kelas kembali heboh, baik itu yeoja maupun namja uke. Mereka merasa senang karna dengan begitu mereka bisa menatap wajah rupawan rektor baru itu.

Kapan lagi bisa menatap wajah rupawan itu?

Irene dan kawan-kawan dengan cepat duduk dibarisan depan. Bangku depan yang awalnya kosong tidak ada yang menempati kecuali Jungkook tentunya seketika penuh.

Mereka dengan cepat dan berdesakan agar mendapatkan bangku paling depan.

"Kook, boleh tukar meja?" Ucap yeoja menatap Jungkook dengan penuh harap.

Nayeon.

"Apa lu gak lihat kalau masih ada banyak meja?" Jawab Jungkook malas.

"Aku ingin dibarisan depan. Boleh nee, please." Ucapnya memohon.

"Tidak."

"Kook?"

"Aku bilang tidak ya tidak, dengar gak sih." Sentak Jungkook.

Nayeon memberenggut kesal, ia memilih pergi dengan menghentakkan kaki.

Jungkook tak peduli, ia kembali ke posisinya menghadap depan. Tak berselang lama, namja tampan yang mereka tunggu memasuki kelas dengan wajah super dinginnya.

Taehyung berdehem dengan pandangan lurus menatap mereka.

"Saya disini berkesempatan mengantikan Jung-suk ssaem yang berhalangan hadir untuk sementara waktu. Jadi, saya harap kalian mengikuti jam pelajaran ini dengan sungguh-sungguh. Mengerti?"

"NEE, MR." serempak.

"Baik, sampai mana Jung-Suk ssaem menjelaskan?" Taehyung mulai membuka buku tebal yang dibawanya.

Mr. Rektor & flirtatious student Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang