27

3.7K 386 18
                                    

.
.
..

Jenni buka pintu kamarnya dengan kasar. Ia sungguh tidak terima dengan kekalahannya. Dan apa? Ia hanya mendapatkan mension ini sebagai konspensasi? Yang benar saja.

Aarrgggg

Praaankk

Pyaarr

Jenni menyapu meja riasnya mengunakan tangan . Ia tidak peduli dengan alat make upnya yang mahal. Yang ada diotaknya saat ini adalah pelepasan untuk amarahnya.

"BRENGSEK."

Nafas Jenni naik turun karna emosi yang masih bersemayan didirinya. Jenni mengepalkan kedua tangannya dengan kuat.

"Aku tidak terima, aku tidak akan membiarkan mereka bahagia. Sedangkan aku? Tidak semudah itu aku melepaskan apa yang harusnya menjadi milikku, Kim Taehyung." Geram Jenni dengan suara tertahan.

..

Universitas Bingnit gempar dengan berita bercerainya Taehyung dengan sang istri.  Banyak dari mereka yang pasang badan untuk mendapat perhatian sang duda rektor tampan itu.

Tak terkecuali dengan para dosen muda yang memang sudah tertarik padanya dari awal.

Jungkook mendatarkan wajahnya, dari ia datang, jalan di lorong sampai ia didalam kelas topik mereka tetap sama. Membicarakan pesona sang rektor.

Jungkook berdecak tak suka. Apa mereka tidak punya topik lain selain tentang kekasihnya?

"Kookie." Bambam berlari langsung duduk disebelah kursi Jungkook dengan nafas ngos-ngosan.

"Yang diberita itu bener?" Tanyanya setelah nafasnya teratur. Jungkook mengangguk.

"Wiih, kesempatan dong." Goda Bambam.

"Dari tadi kupingku panas karna mereka selalu membicarakan kekasihku. Aku tahu kekasihku tampan tapi tidak bisakah mereka...asudah  jadi gak mood kelas aku." Gerutu Jungkook.

"Ceillah, bilang aja cemburu." Seru Bambam.

Jungkook mendengus lalu menyampirkan tasnya ke pundak dan beranjak.

"Lu beneran mau bolos?" Bambam

"Hem" dehem Jungkook.

Bambam mengelengkan kepala melihat kepergian Jungkook. Sedangkan Jungkook sendiri memilih pergi keruang rektor, ia ingin menemui kekasihnya itu.

Namun langkahnya harus berhenti saat ia melihat didepan sana sang kekasih sedang dikerubuti dosen cantik, salah satunya Sohe.

Jungkook semakin mendatarkan wajahnya, ia tahu Mrs. Sohe menyukai kekasihnya. Lihat saja tingkah yoeja itu yang terus saja ingin mepet ke tubuh kekasihnya.

Jungkook memutuskan untuk mendekati mereka, entah ia akan mengunakan alasan apa agar dosen lainnya tidak curiga.

"Selamat pagi." Sapa ramah Jungkook

"Pagi Jungkook."

"Ada perlu apa?" Sohe, tampak sekali raut wajahnya tidak suka.

"Maaf, ssaem. Saya ada kepentingan dengan Mr. Kim." Jungkook.

"Kepentingan apa?" Sohe

"Kau sudah membawa berkasnya, Jungkook?" Taehyung.

Ah, sepertinya Taehyung peka dengan  tatapan Jungkook yang seakan meminta bantuan.

"Sudah Mr. Kim, oleh sebab itu saya menemui anda." Jungkook.

"Baiklah, langsung keruangan saya saja. Semuanya...saya permisi dulu. Selamat pagi." Taehyung meninggalkan 3 dosen yoeja itu dan melangkah pergi dengan Jungkook.

Mr. Rektor & flirtatious student Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang