.
.
..
"SINGKIRKAN TANGAN KOTORMU, SIALAN." Teriak Jungkook menepis kasar tangan yoeja itu.
Yoeja itu oleng dan langsung menabrak meja bartender. Mereka yang disana terkejut dengan apa yang Jungkook lakukan, begitu juga dengan Wonwo dan Bambam.
Dan apa ini? Mr. Kim? Astaga, kesialan apa ini, pikir mereka.
"Mr, maafkan..." wonwo
"NAMJA SIALAN, BERANINYA KAU." ucapan Wonwo terpotong dengan teriakan yoeja itu.
Music terhenti, perhatian mereka tertuju pada Taehyung, Jungkook dan yeoja itu.
Taehyung diam, ia ingin melihat sejauh mana Jungkook dengan yeoja itu.
"KAU!" Tunjuk Jungkook pada yoeja itu.
"Kau sudah berani menyentuh milikku dengan tangan kotormu." Ucap Jungkook dengan suara tidak sekeras tadi.
"Ck milikmu? Ow...apa kau salah satu jalangnya? Ck, sama-sama jalang jangan belagu. Disini aku yang lebih dulu bertemu dengannya. Jika kau menginginkannya juga paling tidak biarkan aku lebih dulu merasakan penisnya setelah itu aku akan menyerahkan padamu." Kekeh yeoja itu.
Astaga!
Tangan Jungkook mengepal. Ia marah disisa-sisa kesadarannya. Apa yoeja itu pikir Taehyung namja ranjang yang suka main jalang?
Taehyung sebenarnya marah, emosinya sudah dilevel atas. Namun tetap ia tahan, ia ingin tahu apa yang akan dilakukan Jungkook.
Wonwo dan Bambam tidak bisa berkata-kata. Mereka memilih diam seperti yang lainnya.
Plaaakk
Bruk
Tamparan keras menggema dan langsung disusul dengan suara tubuh yang ambruk.
Jungkook menampar yoeja itu dengan kuat. Jangan salah, meskipun Jungkook pihak bawah namun ia masih berjenis kelamin namja. Kekuatannya jauh diatas yoeja.
Yeoja itu memegangi pipinya yang panas akibat tamparan Jungkook. Sudut bibirnya mengeluarkan darah karna robek.
Jungkook berjongkok didepan yeoja itu, dengan kasar ia mencengkram dagunya. Matanya menatap tajam dengan kilatan amarah.
"Kau pikir, aku akan mengizinkan milikku untuk kau sentuh? Kau menginginkan penis besar? Iya?" Sarkas Jungkook.
Taehyung melotot saat mendengar ucapan frontal Jungkook.
"Aku akan memberikannya, bahkan lebih dari satu untukmu. Bagaimana?" Jungkook menyeringai.
Yoeja itu mengeleng. Ia tahu betul kearah mana ucapan Jungkook. Lebih dari satu itu sama artinya jika dirinya akan digilir.
"Tidak, kau tidak bisa melakukan itu padaku, sialan." Bentaknya.
"Apa pun bisa aku lakukan. Dan harus kau tahu, tidak ada sejarah tidak ada yang bisa JEON JUNGKOOK lakukan. Ingat itu."
Jungkook melepaskan cengkramannya, lalu berdiri dengan sombong.
"MARK, JACKSON." teriak Jungkook.
