0.1

631 33 2
                                    


Ia bersama Jake duduk di kursi taman rumah yang terhitung cukup luas untuk bermain, dan menikmati hari terakhir berada disini.

"kapan kita pindah dad? " tanyanya pada Jake di teras rumah, hanya ada mereka berdua.

"besok senin, semua barang udah di pindahin. kamu sama adek adek kamu udah di daftarin di sekolah baru disana, jadi selasanya kamu bisa langsung belajar. "

Neteyam menunduk mendengar penjelasan sang papa, tapi apa daya dia tidak bisa berbuat apa apa selain menurut.

"jangan sedih, dad juga pengen yang terbaik buat kita. toh biar Kiri juga deket bolak balik ke rumah sakitnya" Neteyam menggangguk dengan ujung bibir sedikit menekuk kebawah.

"everything will be fine, boy" Jake ngelus kepala Neteyam beberapa saat dan pergi menyapa tetangga yang tengah menyiram tanamannya.





𓃘





Neteyam dengan berat hati meninggalkan kota dengan beribu kenangan yang ia hias disini bersama seorang anak perempuan yang kini ia tidak tau keberadaannya dimana.

Entah kemana perginya anak itu setelah mengucapkan salam perpisahan dengan Neteyam. Mungkinkah disuatu tempat dimana ia akan mendatanginya? Tidak ada yang tau akan hal itu.

Mereka sedang dalam perjalanan menuju kota baru, tempat dimana mereka akan menetap. Tidak ada yang istimewa selama didalam mobil, ia hanya memandangi pepohonan dan lahan lahan yang hijau akan tanaman.

Terhitung 3 jam perjalanan, Neteyam sampai dirumah barunya. Ia masuk melihat sekeliling dan memutuskan untuk beristirahat untuk malam ini dan memulai aktivitas baru esok hari.

Kamar barunya di cat sedemikian mirip dengan kamar lama karena Neteyam sendiri yang meminta, dari mulai poster poster yang ditempel di dinding, lemari, dan beberapa koleksi novelnya terpajang diatas rak buku.

"neteyam just close ur eyes and sleep! harap harap gue cepet nerima lingkungan ini, ngga bener kalo gini terus" gerutunya didalam selimut angrybird kesayangan.

Tidur ditempat baru adalah musuhnya. Ia tidak suka hal yang asing meskipun sama tapi perasaannya berbeda. Mengingat bahwa dirinya akan tinggal disana, ia harus bisa menerima segalanya.






𓃱






Selasa adalah hari pertamanya di sekolah baru, seperti yang di katakan Jake. Ia langsung masuk sekolah.

"bro come on, mama udah bikin sarapan" ajak Lo'ak dari pintu kamar.

"iya bentar" Neteyam memasukkan beberapa buku kedalam tas. Kemudian berdiri dan menyelendangkan tasnya. Melihat dirinya atas hingga bawah memakai seragam baru di cermin,

'it's so weird.. ah no seragam semuanya sama kok net' pikir dia. Gegas Neteyam pergi ke bawah.

"ow my little girl, mau masuk sekolah baru ya, berani ga? " sambil menggendong Tuk.

Tuk mengalungkan tangannya di leher sang kakak, "yes, i'm scared. tapi tidak apa apa soalnya nanti dapet temen baru di sekolah"

Neteyam mengusap rambut Tuk, "goodgirl" lalu mendudukkan Tuk di kursi meja makan.

Neteyam mendekati seseorang yang tengah berdiri memegang cangkir teh, "hi, good morning ma" sapanya mengecup pipi Neytiri. "morning too, gih cepet sarapan"

Ia duduk di samping Kiri. "nervous? "

"iyalah gimana ngga. ketemu orang orang yang sama sekali ga gue kenal, paling bikin gue takut" jawab Kiri.

HOPE ; Avatar the way of water 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang