1.3

47 6 0
                                    

Dua minggu lagi akan memasuki ujian tengah semester, diantaranya ada murid yang belajar giat, dan ada juga yang leha leha. Jika disuruh untuk memilih Neteyam bersumpah akan berleha leha dengan novel novelnya dikamar.

Namun mana bisa ia begitu, sedari dua hari lalu Neteyam merutuki dirinya karena hari minggu ia pakai untuk bermain main dengan belajarnya. Dia juga mendapat kecakaman dari Jake, "dad bilangin sekali lagi, kalo nilai kamu turun, dad gamau tau"

Makanya sekarang dia ga berenti nya belajar hingga larut malam. PC nya sering kali ia lupa matikan, hingga membuatnya panas, oh come on Neteyam kalau ga ada itu lo gabisa belajar pikirnya.

Pukul 02.21

Matanya masih terjaga dengan kacamata yang bertopang pada hidungnya. Ia sepenuhnya menonton materi dari video video bimbel. Telinganya sudah muak mendengar, "sekarang kita akan membahas.. seperti yang kalian tau.. jadi kita harus.. " dan kata lain sejenisnya.

Ia melirik jam, menunjukkan pukul 03.50. Dia akhirnya melepas kacamata dan memijat pelan ujung matanya. Neteyam meregangkan tubuh, yang sedari 6 jam lalu hanya duduk dikursi ini.

"waktunya tidur bersama mimpi buruk esok hari" lirihnya. Ia tertidur hingga pukul 07.00 pagi dengan balutan selimut pada tubuhnya.

𓃱

"muka lo acak acakan banget, kurang tidur lo ya? " tanya Kiri sambil ngasihin es kopi pesanannya. Mereka duduk dikursi pinggir lapang.

"ya.. wajar ga sih mau ujian, murid lain juga gitu" ia mengshake cup kopinya pelan.

"engga. " ucap Kiri, Neteyam tertegun.

"lenapa lo harus keras sama diri lo sendiri? "

"gue.. gatau" ucap Neteyam singkat dan meneguk kopi tadi.

Kiri bingung kenapa Jake mendidik kembarannya sangat keras dibanding mereka bertiga. Tak habis pikir bagaimana jalan pikir orang tuanya, mereka hanya ingin nilai sempurna, sedangkan anaknya mati mati an belajar karena dapat tekanan. Mereka pernah mikirin itu ga si?

"come" Kiri menyuruhnya untuk bersandar pada bahunya, "tidur aja jam istirahat masih lama. "

Neteyam bersandar pada tubuh adiknya yang lebih kecil darinya, "lucu ya harusnya sekarang gue diem dikelas terus belajar. "

"gue bingung, ntar apa yang bakal lo ceritain ke anak anak lo tentang senangnya masa remaja, sedangkan masa muda diabisin belajar terus. "

Neteyam terkekeh, "i have one thing, a girl who make me feel alive. "

"iya deh iya, serah"

"i hope, hopefully, gue ga pernah kenal yang namanya belajar, i hate it kiri. " lirihnya lalu tertidur.

"neteyam.."


𓃹


Neteyam bermalam di perpustakaan kota. Ia sudah membawa beberapa buku referensi untuknya belajar. Mungkin akan memakan waktu beberapa jam, untungnya perpustakaan ini close tengah malam nanti.

Tangannya mencatat bagian bagian penting dari buku buku didepannya, sesekali membetulkan kacamata yang melorot. Masih berpakaian seragam sekolah dengan lengan yang digulung membuat kemejanya kusut.

HOPE ; Avatar the way of water 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang