1.1

77 11 0
                                    

Pukul 20.00, Neteyam duduk di salah satu bangku ditempat les nya. Banyak anak seumurannya, ataupun lebih muda darinya disini. Masih ada beberapa menit sebelum mentornya masuk, lanjut memakai kacamata untuk melanjutkan novel yang dipinjamnya dari perpustakaan.

Seorang gadis berambut pirang duduk di sebelahnya, ia tidak terlalu memperdulikan itu karena sedang sibuk dengan buku tebal nya.

"eum hi, boleh kenalan? "

Neteyam menoleh, perempuan berponi sealis tengah menatapnya, ia mengangguk menandakan bahwa dirinya mau berkenalan. Kemudian kembali ke bukunya.

"gue yolie" ucapnya memperkenalkan diri.

"neteyam"

Yolie membulatkan mulutnya, ia melihat cover dengan judul King of Scars yang sedang Neteyam baca, "wait lo kelas berapa? biar enak gue manggilnya"

"12"

"ow gue panggil kak aja ya"

"serah lo aja" ucap Neteyam.

"lo suka novel? " tanyanya. Neteyam mengangguk singkat. "oh gitu.. kok lo santai gitu? ga belajar buat ujian? "

"gue sibuk" jawab Neteyam tanpa melirik.

"lah terus kenapa sempet baca novel? "

"karena waktu gue senggang, dikit" ucapnya dengan suara berat khasnya.

"oalah, udah lama les disini? atau baru kak? " Yolie bertanya lagi, Neteyam menghela nafas dan menoleh dengan tatapan sedikit kesal, "gue baru 4 bulan les disini, ada pertanyaan lagi? gue ga fokus bacanya"

Yolie cekikikan, "sorry sorry, gue baru masuk sini jadi belum punya temen hehe, mohon bantuannya ya, siapa tadi nama lo? nateyam? netayam? "

"neteyam." tegasnya.

"ah iya iya, mohon bantuannya, kak net. lanjut lagi aja, gue mau belajar juga sambil nunggu gurunya"

Neteyam sudah kembali melanjutkannya sebelum Yolie beres berbicara, bodoamat sama perempuan ini mau ngapain juga. Yolie mengeluarkan bukunya dan kotak pensilnya. Belum selesai meributi hidupnya, ia menjatuhkan isi kotak pensilnya hingga menghujani Neteyam dengan beberapa alat tulis.

Neteyam memejamkan matanya dan menunduk, lagi lagi ia harus menghela nafas karena perempuan yang ia kenal-baru, "huh.. ga bisa tenang dikit? "

"aduh sorry, " Yolie membereskan semuanya. "gue pindah aja, maaf ya" dia hendak pindah menenteng tasnya dari sebelah Neteyam.

Neteyam menyaut, "lo pindah mau ganggu yang lain? gurunya udah dateng" Terlihat oleh ujung mata Neteyam, perempuan itu kembali duduk dengan pelan berusaha untuk tidak mengganggunya.

_____


Dua jam terlewati sudah, Neteyam bersandar pada kursi dan meregangkan tubuhnya. Ia mengangkat lengan dengan kepala terkulai kebelakang untuk melihat jam, ini tepat pukul 22.00 malam.

"kak net, gue duluan ya babayy" Yolie berpamitan padanya. Neteyam ngangguk, selepas itu memejamkan matanya, sebentar lagi saja pulangnya.

Merasa sudah cukup puas bersantai, ia berkemas. Neteyam beranjak keluar ruangan.

Angin malam menyambutnya dengan damai, itu membuat Neteyam lebih tenang. Mobilnya terparkir diseberang sana. Ia berdiri dilampu merah, menunggu lampu merah itu membosankan. Neteyam mengecek ponselnya, ada pesan masuk dari Sereyka dan satu lagi entahlah dari siapa, ia terlalu malas melihatnya.

Ia membuka pesan Sereyka.

_______________________________________________________

Sereyka

HOPE ; Avatar the way of water 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang