Berita tentang kematian Chou tersebar luas di Korea, berita hilangnya Chou beberapa hari ini ditemukan terbakar hangus di sebuah gedung tua yang jauh dari pemukiman warga sampai-sampai menghebohkan seluruh kota, banyak orang mempertanyakan Siapakah yang membunuh pengusaha kaya raya itu.
Mereka semua yakin ini adalah kasus pembunuhan berantai dan sudah berpengalaman, sebab para polisi kebingungan dan tidak melihat adanya barang bukti di TKP, polisi akan terus menyelidiki siapa dalang di balik pembunuhan pengusaha terkaya di Korea tersebut ini.
Tidak hanya chou saja terdapat 5 korban lainya dengan posisi mati yang sama yaitu terbakar dan tergantung dengan tubuh terkoyak, polisi di buat kesal dalam kurung 1tahun 6 nyawa sudah melayang.
Detektif dan polisi mengklaim khasus ini ada kaitanya dengan para musuh atau saingan dalam hal bisnis dari para korban tersebut.
-------
"Mina Apa kau mendengar kabar itu?" Tanya sana yang baru saja tiba di kamar mina.
Mina memutar bola matanya malas, dia milirik sana sejenak, "hemm, aku tadi di beri tahu oleh ayahku" jawab mina.
"Ini semua gila! Siapa yang berani membunuh para pengusaha sekeji itu?" Ucap sana yang penasaran akan pembunuhan berantai yang terjadi di negaranya saat ini.
Mina yang mendengar itupun terdiam melamun, diapun ikut penasaran siapakah orang di balik semua ini.
"Minari aku takut jika Ayahmu akan mengalami hal yang sama seperti mereka" ucap sana melirik sahabatnya.
Mina yang mendengar ucapan sana itu langsung panik, dia pun segera menghubungi sang ayah yang berada di luar negeri.
Cukup lama mina yang di landa ke khawatiran terus mencoba menghubungi sang ayah, dan akhirnya sambungan telepon pun di angkat oleh akira.
Sana melihat reaksi mina yang berlebihan itupun terkekeh, biasanya jika dia membicarakan tentang ayah nya, mina tidak akan perduli sama sekali.
Cukup lama mina berbincang dengan akira di sambungan telepon lalu diapun menutup sambungan teleponya.
"Huh..untung saja" mina merasa lega mendengar kabar jika sang ayah baik-baik saja disana.
"Bagai mana?" Tanya sana.
"Ayah baik-baik saja, dan dia akan pulang hari ini" jawab mina.
Sana hanya mengangguk paham lalu dia mengajak mina untuk pergi bersama kerumah duka.
"Mina kita harus ke rumah duka untuk memberikan hormat terakhir kepada Tuan Chou" ajak sana.
Chou termasuk orang berpengaruh apalagi di kalangan siswa/i di kampus myoui jadi tidak salah jika anak-anak kampus dan dosen turut berduka.
"Hmm..tapi aku akan menghubungi chaeyoung oppa dulu" jawab mina.
"Eh kenapa dengan chaeyoung oppa?" Tanya sana penasaran.
"Dia itu pria dan kita wanita sana, jadi aku minta tolong padanya untuk mengantarkan kita kesana" jelas mina.
"What! Bahkan ini masih pagi minari kau ini berlebihan"
Mina hanya mengankat kedua bahunya acuh, dia bukan nya takut tapi ini untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi apa-apa padanya, entahlah semenjak kejadian pembunuhan yang sadis di negaranya, dia merasa parno dan takut akan hal-hal yang akan terjadi padanya dan juga sang ayah, pirasat mina mengatakan jika dirinya harus berhati-hati mulai saat ini, ya meskipun itu tidak ada kaitanya sama sekali tentang dirinya dan keluarganya.
-----
Jeongyeon yang mendengar kabar berita tersebut hanya tersenyum tipis akhirnya ke 6 orang telah mati di tanganya, tinggal yang terakhir satu nama yaitu Myoui akira.