"Mina disini kau rupanya, ayok kita pulang" ajak chaeyoung dan menyeret mina yang masih terdiam itu menuju ke mobilnya, mina hanya pasrah dia masih memikirkan siapakah nama dari pria tampan yang tidak sengaja dia tabrak barusan, tanpa mina sadari pria itu berbalik dan menatap nya dari belakang.
_________________
Mina masih tidak percaya dengan apa yang telah terjadi saat di rumah duka, dia bertemu dengan seorang pria yang tidak pernah membuat jantung berdetak kencang seperti saat ini.
"Apa aku sudah gila? Kenapa pria itu sangat tanpan sekali, ini kali pertamanya ada yang berhasil membuat jantungku tidak karuan seperti sekarang"
Mina masih mengingat wajah tampan pria yang tidak sengaja di temuinya, bahkan beberapa hari ini mina tidak bisa melupakan senyuman dan suara berat di keluarkan oleh pria yang menurut lebih tua darinya itu.
"Aku rasa dia bukan orang asing? Bahkan wajahnya saja mirip seperti orang korea"
Mina masih dengan pikiranya membayangkan nya saja hampir membuat dirinya gila wajah dan senyuman itu tidak pernah luntur dari ingatannya, bahkan saat belajar pun dia masih mengingat senyuman manis yang di berikan oleh pria itu padanya.
"Kyaa!! Ini gila!"
Mina berguling dari sisi ke sisi kasur sedari pagi hingga siang ini dia masih betah di dalam kamar dan memikirkan pertemuan pertamanya dengan pria tampan.
"Aku harus bagaimana ya tuhan" mina mendudukan dirinya dengan rambut yang masih acak-acakan manatap kaca besar tepat di sampingnya.
"Bahkan aku terlihat tidak menarik dimatanya" mina merasa geli melihat dirinya sendiri, seperti tidak terurus dan berantakan pikirnya.
"Aku harus mencari tahu orang itu, ya mungkin dengan mengetahui identitasnya tidurku akan nyenyak"
Dengan sigap mina berjalan ke arah kamar mandi untuk mempersiapakan diri dan mencari sesosok pria yang telah menganggu pikiran dan tidurnya beberapa hari ini.
Mina adalah sosok wanita yang susah untuk bergaul dengan pria asing, bahkan dia tidak repot untuk menolak pria yang mengajaknya berkencan, hanya chaeyoung lah teman kecilnya yang selalu menemani kemanapun dan kapanpun dia inginkan, tapi teman kecilnya kini tidak seperti dulu lagi, semenjak chaeyoung menjalin hubungan dengan nayeon, mina hanya berteman dengan sana atau pun momo merekalah yang tahu seluk buluk kelakuan mina, wanita yang kaku akan seorang pria.
....
Wanita cantik baru saja tiba di bandara ia menginjakan kakinya di tanah kelahiran, terkagum apa yang di lihatnya kini kotanya sudah maju berbeda dengan dulu, saat keluar di bandara dia melihat seorang pria yang selama ini ia rindukan tengah berdiri tidak jauh menatap dirinya dengan senyuman.
"Oppa.." teriak wanita itu berlari dan langsung menubrukan tubuh nya memeluk sang kaka yang sudah lama tidak bertemu.
"Aku merindukanmu oppa kenapa kau tidak pernah mengunjungiku!" Kesalnya memukul pelan pundak sang kaka.
"Maafkan oppa Jihyo-ah oppa sibuk dengan pekerjaan oppa disini" jawab jeongyeon.
Jihyo mendogkan kepalanya dia terpana dengan wajah jeongyeon bagaimana bisa kakanya ini semakin tampan.
"Hey kau melamun" jeongyeon mengibaskan tanganya ke arah jihyo.
Jihyo tersadar dia dari lamunannya dan menatap jeongyeon kembali.
"Kenapa kau semakin tampan saja oppa?" Tanya jihyo yang berhasil membuat jeongyeon menaikan sebelah alisnya.
"Kau baru tahu jika oppa mu ini memanglah tampan?" Jawab jeongyeon menaik turunkan alisnya.