01. Aruna Misaki

245 34 5
                                    

Happy reading!♡~

_________________________________________

Seorang gadis kecil berusia 7 tahun tengah duduk dengan tenang di atas pangkuan wanita paruh baya, duduk di atas kursi kayu menatap indahnya salju yang mulai turun perlahan sembari ditemani secangkir coklat hangat. Sang gadis kecil duduk sembari mendengar neneknya tengah bercerita.

Hutan yang berada tak jauh dibelakang rumah si wanita paruh baya. Tepat di dalam hutan tersebut merupakan perbatasan antara dunia manusia dengan dunia tempat para makhluk-makhluk mitologi tinggal.

Sekitar tiga abad yang lalu, manusia dan makhluk-makhluk immortal hidup berdampingan di dimensi yang sama. Semua hidup dengan damai, tanpa memikirkan perbedaan diantara mereka.

Namun, kedamaian itu hancur. Ketika salah satu bangsa menganggap bahwa manusia tidak pantas hidup berdampingan dengan mereka. Manusia hanyalah makhluk rendahan yang lemah dan tidak berguna. Hal ini memicu terjadinya perang besar antara bangsa werewolf dengan bangsa manusia yang tak terima dicap sebagai makhluk lemah.

Perang besar yang berlangsung lama tersebut, memakan banyak sekali korban dari kedua belah pihak. Salah satu pack yang merupakan pusat kepemimpinan dari banyaknya pack yang ada, Golden Moon Pack. Dibawah kepemimpinan Alpha ke-5 yang tidak ingin perang ini terus berlanjut dan memakan lebih banyak korban. Ia memutuskan membuat sebuah perjanjian dengan raja bangsa manusia yang memimpin pada saat itu.

Setelah itu, tepat 200 tahun perang tersebut terjadi. Semua diakhiri dengan sebuah perjanjian diantara kedua bangsa. Alpha ke-5 sepakat untuk membuat perbatasan antara makhluk immortal dengan bangsa manusia, dengan syarat tidak ada yang boleh melewati perbatasan. Bangsa werewolf yang terkenal memiliki kesetiaan pada sumpah dan janjinya menyetujui kesepakatan tersebut.

Mulai saat itu manusia dan makhluk-makhluk immortal tersebut hidup di dunia masing-masing. Mereka menepati janji mereka untuk tidak melewati perbatasan. Semua berjalan dengan damai. Manusia mulai membangun kembali semua yang hancur akibat perang yang terjadi.

"Lalu, apa yang terjadi setelahnya nek?"

"Semua hidup dengan damai. Tanpa adanya perang lagi. Membutuhkan waktu yang sangat lama bagi manusia untuk membangun semua yang hancur." Ucap anita paruh baya tersebut sembari mengepang surai panjang perak cucunya.

"Waah. Pasti saat perang itu sangat kacau. Lalu, bagaimana dengan makhluk-makhluk itu?"

"Hmm. Nenek kurang tau. Sudah lama nenek tidak kesana" ucapnya sembari menatap salju yang mulai turun semakin banyak, senyum tipis terukir disudut bibirnya.

"Apa? Nenek pernah ketempat mereka dan bertemu secara langsung?" Tanya sang gadis antusias.

"Haha. Yaah, begitulah. Jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita. Oke?"

"Emm!. Ini rahasia kita! Hihi" mereka tertawa bersama.

-~•°•~-

Berlari di padang rumput, menatap langit cerah dihiasi awan, menatap indahnya bintang yang bersinar menerangi langit malam. Semua itu hanya mimpi yang mustahil untuk dilakukan.

Aruna Misaki (Runa), gadis keturunan Jepang berusia 17 tahun. Buta sejak lahir, ia hanya dapat melihat sedikit sekali cahaya. Memiliki paras cantik jelita bak seorang peri. Surai panjang dengan warna abu keperakan, kulit putih bersih selembut kapas, netra perak yang indah serta memiliki badan mungil setinggi 155cm, siapapun yang melihatnya pasti terpanah dengan kecantikan dan keimutannya, sosok yang sempurna. Namun, apa gunanya itu semua, siapa yang mau dengan gadis buta? Hanya akan merepotkan. Itu yang ia pikirkan.

Takdir Moon Goddess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang