12. Vampire adalah musuh

48 8 0
                                    

Happy reading!

_________________________________________

"mate, Runa... Buka matamu, sayang.." panggil lirih Alex, namun tak kunjung mendapat jawaban dari sang empunya nama. Runa terkulai lemas dipangkuan pria itu.

Ia melirik kearah kaki gadisnya yang sudah basah berlumuran darah miliknya. Hatinya sesak melihat kondisi matenya sekarat dihapadannya.

"keparat sialan!" makian Jacob keluar ketika melihat kondisi mate nya saat ini. Sosok he nya yang biasanya tampil dengan sosok gagah dan ekspresi ganas itu, kini mulai menitikkan air mata.

"Alex. Kita bawa mate kembali ke pack. Tinggalkan tempat ini. Sekarang!"

Alex segera mengangkat tubuh Runa ala bridal style dan segera berlari masuk ke dalam hutan, pergi menjauh dari kobaran api. Persetanan dengan motor mewah miliknya yang masih terparkir ditepi jalan. Yang ada dikepalanya saat ini hanyalah mate nya harus segera bangun.

Alex berlari dengan kekuatan werewolfnya. Sangat kencang, tak ter usik dengan berat tubuh gadis yang berada dalam gendongannya saat ini.

'Herry. Siapkan kereta kuda diperbatasan manusia. Aku menuju kesana sekarang. Cepat!'

'baik, Alpha'

Alex me mind link beta nya, untuk segera membawakan mereka kereta kuda. Sebenarnya bisa saja Alex berlari menggendong Runa sampai ke pack nya. Namun tidak ia lakukan. Alex khawatir, takut mate nya mengalami cedera ketika diperjalanan.

-~•°•~-

Panas... Sesak...

"mama. Paa.. Uhuk!"

Suara Runa terdengar parau. Nafasnya sesak akibat asap yang mulai memenuhi ruang kamarnya.

"papa.. Uhuk! Kalian dimana.. Tolong.. Dada Runa sesak..." gadis mencengkeram kaus hitam panjang yang ia kenakan.

"nenek.. Tolong Runa..."

Brukk!

Runa jatuh dari tempat tidur. Tubuhnya lemas, sulit digerakan. Tangannya mencoba meraih sesuatu yang dapat ia jadikan pegangan, nihil.

Nafasnya memburu. Semakin sesak. Asap memenuhi rongga hidungnya. Sulit untuk bernafas. Tubuhnya semakin lemas. Kepalanya pusing. Matanya perih akibat asap tebal yang memenuhi ruang kamarnya.

Samar-samar ia merasakan keberadaan seseorang dihadapannya. Sentuhan lembut membelai kepalanya.

"hallo, gadis kecil. Maaf melakukan ini padamu. Kekasihmu itu telah membuat kesalahan dimasa lalu, aku ingin dia menderita seperti yang dulu aku rasakan."
Suara itu terdengar jelas ditelinganya. Suara seorang pria. Siapa? Suara asing ini, tidak mungkin Alex, kan.

"si-siapa kau?" Runa berucap lemah. Nafasnya semakin terasa sempit.

Pria itu diam sejenak. Perlahan merubah posisi nya, berjongkok di depan wajah Runa. "tidak perlu tau siapa aku, itu tidak penting... Ah! Dengar itu. Kekasihmu datang. Aku harus pergi sekarang..."

"sepertinya kau tidak akan mati sekarang. Aku akan memberikanmu sebuah kenang-kenangan."

Pria misterius itu mengeluarkan sebuah belati perak dari balik jubahnya. Dengan sekali gerakan, ia menusukkan belati itu kepaha Runa yang terekspos sebab ia memakai celana pendek.

Takdir Moon Goddess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang