11. kebakaran

48 15 1
                                    

Happy reading!♡~

_________________________________________

Alex berjalan menyusuri lorong istana dengan tergesa-gesah. Ia segera kembali saat mendapat laporan dari beta nya mengenai penyerangan pada pack perbatasan timur.

Pintu dibuka secara kasar. Alex berjalan kearah meja kerjanya, disana sudah ada Herry dan Arlan -Gamma- yang menunggu.

Kedua orang itu menunduk memberi salam pada Alpha mereka. Alex mengangguk dan mendudukan dirinya dikursi meja kerjanya.

"siapa dalangnya?" tanya Alex tanpa basa-basi dengan ekspresi datar. Matanya fokus membaca selembar kertas dokumen.

"ada beberapa orang yang tewas. Dan dari luka yang ditemukan ditubuh korban merupakan luka cakaran. Sepertinya ini ulah para Rogue." jelas Arlan. Alex mengangguk anggukkan kepalanya mendengar penjelasan dari gamma nya itu.

"bereskan seperti biasanya." perintah Alex dibalas anggukan dari Arlan. Tangannya mengambil sebuah kertas yang disodorkan Herry.

"ini daftar perlengkapan untuk Luna. Tinggal ada beberapa barang lagi yang harus disiapkan." Alex mengangguk.

"kapan kau akan membawanya ke istana?" tanya Herry penasaran. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Luna baru mereka.

"entahlah. Aku tak tau kapan waktu yang tepat." Alex bingung apa yang harus ia katakan pada keluarga mate nya untuk membawa Runa kesini.

Beberapa saat tenggelam dalam pikirannya, Alex teringat sesuatu.

"Herry. Kau ingat Luna Sofia?" Tanya Alex tiba-tiba.

"oh, ya. Tentu saja aku ingat. Dia Luna Blood Moon Pack, kan?"

"ya. Runa, dia cucu Sofia."

Ungkapan dari sang Alpha itu membuat kedua pria itu melotot kaget.

"apa!? Jadi maksudmu Luna Aruna adalah setengah? "

"saat aku datang kerumahnya dan bertemu dengan Luna Sofia, aku juga berpikir begitu. Namun sepertinya tidak. Runa dan ibunya sama sekali tidak memiliki aura werewolf sedikitpun." ucap Alex.

Pria itu sempat berpikir yang sama dengan apa yang Arlan pikirkan, bahwa mate nya itu setengah werewolf.

"yaah, itu mungkin saja terjadi, kan? Luna Sofia adalah manusia. Tidak dapat dipungkiri jika seorang manusia menikah dengan werewolf hanya akan memiliki anak werewolf juga. Mungkin ibunya mewarisi seratus persen darah manusia Luna Sofia. Bisa jadi, kan?" pikir Herry.

Alex mengangguk mengerti. Kata-kata Herry ada benarnya. Lagi pula untuk apa ia memikirkannya. Itu bukan sebuah masalah. Justru hal ini akan mempererat persahabatannya dengan Blood Moon Pack.

-~•°•~-

Alex tengah duduk dimeja makan panjang menyantap sarapan paginya. Dua orang pria serta tiga orang wanita terlihat melakukan hal yang sama, sarapan.

"kakak. Aku akan buat cake coklat lagi nanti. Tolong antarkan untuk kakak ipar ya! Kau bilang dia menyukainya, kan." ucap Natasya -adik Alex- disela makannya. Gadis itu tampat sangat bahagia saat ia mendengar Alex mengatakan bahwa calon kakak iparnya menyukai cake buatannya.

"ya..." balas Alex singkat dan melanjutkan sarapannya.

Dentingan alat makan yang beradu dengan piring mendominasi ruang makan. Semua melanjutkan makan mereka dengan hikmat.

Takdir Moon Goddess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang