08. Cake favorit

71 21 12
                                    

Happy reading!♡~

_________________________________________

Disepanjang jalan, keheningan menyelimuti keduanya. Runa duduk di belakang, kepalanya tertunduk. Tangan mungilnya tidak berani melingkar dipinggang kokoh pria didepannya saat ini, hanya mencubit sedikit ujung jaket Alex. Wajahnya masih mersemu merona mengingat apa yang dilakukan Alex tadi padanya. Sedangkan lelaki itu fokus pada jalanan, menyetir pelan motornya dijalanan bersalju. Dari keduanya seperti tidak ada niat untuk memecahkan keheningan ini, keduanya sibuk dengan pikiram masing-masing.

Runa turuh dari motor. Melepaskan helm hitam yang ia kenakan dan memberikannya pada Alex. "te-terima kasih untuk hari ini" ucapnya menunduk dengan malu-malu.

Alex menyambut helm itu dengan senyuman yang sedari tadi merekah diwajah tampannya tanpa Runa sadari. Alex menatap geli dengan salah tingkah Runa saat ini. ia berpikir bahwa mate nya sangatlah menggemaskan.

"hnn. Aku sangat senang hari ini."

Runa menangguk kecil.

"aku pergi dulu. Kau masuklah. Sudah mulai gelap, udara semakin dingin, tidak baik untuk tubuhmu. Aku mencintaimu Mate" ucap Alex saat mereka sampai di depan pintu rumah. Pria itu mengetuk pintu disusul dengan sahutan seorang wanita yang sedikit terdengar berteriak.

Pintu terbuka, manampilkan sosok wanita cantik dengan celemek berwarna pink melekat ditubuhnya, tangan kanannya memegang centong sayur.

Alex berpamitan dengan Nata. Dan melaju meninggalkan rumah dengan motornya.

Runa masuk bersama Nata. Ia duduk disofa, melepas mantel hangatnya dan meletakkannya disanggahan tangan sofa.

Nata kembali dari dapur setelah meletakkan alat masaknya dan juga melepas celemek. Wanita itu duduk disamping Runa dengan senyuman mengukir diwajah cantiknya.

"gimana kencannya? Tadi ngapain aja sama Alex? Dia gak ngapa-ngapin kamu kan?" pertanyaan beruntun dilontarkan Nata pada anak gadisnya.

Runa yang dijejali pertanyaan oleh sang mama cemberut mendengar pertanyaan pertama yang dilontarkan mamanya.

"bukan kencan ma. Runa cuma jalan jalan." jawabnya masih dengan bibir yang mengerucut ke depan. Nata tertawa menimpali jawaban anaknya dengan ekspresi gemas.

"tadi Alex membawa Runa ke sungai. Kami cuma duduk duduk di atas batu ditepi sungai itu sambil cerita cerita. Gitu aja kok."

"mama tenang saja. Alex gak ngapa-ngapain Runa. Percaya deh, dia baik" lanjutnya menjelaskan.

Nata mengelus kepala Runa lembut. "iya iya ... Mama percaya kok, Alex itu orang baik. Mama suka. Alex itu sopan orangnya" senyuman Nata mengembang. Dia sudah menyukai lelaki itu, walau baru mengenal Alex kemarin. Ditambah lagi Alex itu tampan sekali. Lagi pula siapa yang tak suka lelaki tampan, ya kan? Mereka berdua tertawa setelah Nata melontarkan candaan.

-~•°•~-

Satu minggu berlalu. Semenjak 'kencan' kehutan waktu itu. Alex sesekali datang kerumah Sofia untuk bertemu dengan kekasih hatinya. Dua hari yang lalu saja, saat mendekati jam makan malam. Pria itu datang kerumah membawa makanan enak banyak sekali.

Takdir Moon Goddess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang