13. Runa sembuh

35 7 1
                                    

Halooo!!! Hehe, maaf ya baru upload sekarang. Udah hampir 2 bulan ga up, lama ya?? :')
Akhir-akhir ini aku lagi kecanduan game T-T.
Gimana kabar kalian, baik kan?? ^^
Semoga suka dengan chapter kali ini!! (≡^∇^≡)

Happy reading!♡

__________________________________________________

Di sebuah lapangan, tempat para warriors dan schouts berlatih bertarung. Alex dan Arlan tengah berlatih bertarung dengan warrior sedangkan para schouts tengah duduk beristirahat sembari mengamati gaya bertarung mereka.

Warrior yang menghadapi Alex tampak kewalahan. Alex menyerang cukup beringas. Mata kuning bercahaya itu... Itu Jacob. Serigala itu tengah mengambil alih setengah tubuh he nya. Melampiaskan rasa emosinya terhadap kejadian tiga hari lalu, Runa masih belum bangun. Si vampire keparat itu benar-benar menjengkelkan. Selalu membuat masalah. Dan kali ini, Runa yang harus jadi korban.

Semua orang tahu bahwa racun dari monster manapun di wilayah Black Forest sulit untuk disembuhkan. Mereka yang bilang 'tidak apa apa' itu pasti cuma untuk menenangkannya saja agar tidak terlalu khawatir. Ya, Alex menghargai usaha mereka. Tapi ia mana mungkin bisa tenang. Nyawa matenya tengah terancam. Dan Alex yakin 'mereka' pasti tidak akan berhenti sampai disini saja. Alex harus menyiapkan semuanya kalau kalau hal seperti ini terjadi lagi.

"CUKUP! CUKUP ALEX!..."

Arlan menahan tubuh kekar Alex agar berhenti menyerang. Arlan melirik kebelakang, meringis melihat keadaan warrior itu sudah babak belur, darah membanjiri pelipis hingga daerah wajahnya tampak bonyok, tubuhnya tak luput dari hantaman Alex. Mungkin beberapa tulangnya sudah patah saat ini. Untung saja werewolf memiliki regenerasi yang cepat, warrior itu akan segera sembuh dengan beberapa perawatan pendukung.

Arlan menarik tubuh Alex ke pinggir lapangan. Duduk di salah satu bangku di sana. Nafas Alex memburu. Tatapannya menyorot nanar. Pikirannya sungguh kacau saat ini. Arlan yang melihat pemimpin sekaligus teman masa kecilnya ini mengerti perasaannya, Alex pasti merasa terpuruk.


"Arrggh!" Alex mengacak-acak rambutnya frustasi. Menyadarkan tubuhnya sandaran bangku kayu tersebut.

"Apa yang harus ku lakukan." Alex berucap parau.

Arlan mengusap punggung Alex, berusaha menenangkan Alpha itu. "Tenanglah, dia pasti baik-baik saja."

Alex diam tidak menanggapi ucapan temannya itu. Kata-kata penyemangat itu tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi.

"Salam Al... Pha" Seorang omega datang menghampiri mereka berdua, memberi salam dengan nafas yang tak beraturan.

"Ada apa? Kenapa kau lari-lari seperti itu." Tanya Arlan.

"Itu... Luna.."

Mendengar itu Alex seketika mendongak. Menatap pelayan itu tidak santai.

"Apa yang terjadi!?" Teriak Alex.

"Luna sudah sadar..." Lanjut pelayan itu dengan kepala tertunduk, setelah menetralkan rasa takutnya.

Mata Alex membulat. Jeda beberapa sekitar, Alex langsung berlari menggunakan kekuatan werewolf nya, sangat cepat bagaikan angin.

-~•°•~-

"Hah Hah..." Mata Runa terbuka lebar. Nafasnya memburu, keringat dingin membasahi tubuhnya. Kejadian itu bagaikan mimpi buruk dalam hidupnya. Gadis itu mencoba untuk mengatur nafasnya.

Takdir Moon Goddess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang