06. Jacob si anjing

90 27 14
                                    

Happy reading!♡~

_________________________________________

"hmm ... Apa yang harus kita lakukan? Aku juga bosan." gadis itu menghela nafas. Ia merasa bosan, setiap hari waktunya hanya dihabiskan di rumah, tidak banyak aktivitas yang dapat ia lakukan.

"mau berkeliling hutan?"

-~•°•~-

"berkeliling hutan?" ucap Runa membeo. Keliling hutan? Bukan kah itu berbahaya? Nenek selalu melarangnya untuk mendekari area hutan. Dia bilang di hutan banyak binatang buas. Tapi kenapa Alex mengajaknya kehutan? Batinnya bertanya.

"ya. Ada tempat bagus yang tidak banyak orang tahu di hutan. Kau pasti akan menyukai suasananya"

"tapi ... Nenek melarangku mendekati hutan. Di sana berbahaya" gadis bersurai perak itu menunduk sedih. Ia tidak ingin menolak ajakan Alex, namun itu adalah larangan dari neneknya. "padahal aku ingin pergi" cicitnya, Runa memajukan bibirnya cenberut.

Alex yang melihat reaksi dari matenya itu menggeram gemas melihat ekspresi imut yang dikeluarkan oleh gadisnya itu. Ingin rasanya ia mencubit kedua pipi tembam itu. Tapi niatnya tersebut ia urungkan.

"pergi? Pergi kemana?" suara Nata menginterupsi setelah mendengar gumaman yang keluar dari mulut putrinya. Ia melangkah menghampiri kedua orang yang tengah duduk di sofa ruang tengah tersebut dan mendudukan dirinya di samping Runa.

"Alex mengajak untuk pergi ke hutan, katanya ada tempat bagus di sana. Tapi nenek bilang hutan itu tempat yang berbahaya" jelasnya masih dengan raut sedih.

"tak apa. Pergilah" suara lainnya mengubah suasana hari Runa. Sofia, wanita cantik dengan beberapa keriput diwajahnya itu berjalan menghampiri mereka.

"tunggu! Ibu yang benar!? Hutan itu berbahaya untuk Runa." bantah Nata yang khawatir dengan keselamatan anaknya. Sofia tersenyum menanggapi reaksi wajar sang anak. Wanita itu duduk di single sofa yang berada disana. "tidak apa. Lagi pula ada Alex kan?" ucapnya dengan senyuman penuh makna.

Nata menatap menelisik kearah Alex. Ia menghela nafas dan mengiya kan permintan Runa untuk jalan jalan ke hutan. "haah, baiklah. Kelihatannya Alex cukup kuat untuk menjagamu" Nata tersenyum sedikit terkekeh dengan ucapannya sendiri. Ya, Alex memang kuat. Dia Alpha. Dia seorang pemimpin. Tentunya pemimpin haruslah kuat bukan? Dengan postur tubuh atletis yang dimilikinya mana mungkin orang akan berpikir bahwa Alex adalah pria lemah.

Mendengar keputursan mamanya. Raut wajah Runa seketika berubah ceria dan bersemangat.

"serius!? Aku boleh ikut Alex? Makasih mama!" sorak gembira gadis perak itu.

"ya ya! Cepat pakai mantel mu. Diluar dingin. Mama dan nenek mau keluar ke super market, untuk berbelanja bulanan" Nata memakaikan mantel dan syal kepada Runa.

"jaga putriku. Ingat, jangan sampai lecet!" peringat Nata pada Alex ditambah dengan gerakan tangan seolah olah akan memotong leher seseorang.

"serahkan pada saya" ucap Alex dengan senyuman yang meyakinkan.

"baiklah kami pergi dulu. Kalian hati hati ya!" seru Sofia. Kedua wanita itu berjalan keluar dan berlalu meninggalkan rumah menuju kepusat perbelanjaan yang terdapat di kota kecil itu.

Takdir Moon Goddess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang