15. Tersandung Pesona

26 2 0
                                    

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

"Alex hentikan!" Teriakan Harry menginterupsi ruangan tersebut.

Harry mendobrak masuk ke dalam ketika mendengar mereka yang berteriak berusaha menyadarkan Alex. Ia menatap panik ketika melihat Runa yang sudah lemas dan terlihat pucat.

Alex tersentak kaget, ia melepaskan gigitannya dari leher matenya dengan panik. Netra yang semula nya kuning keemasan kembali berubah menjadi coklat. Matanya membulat lebar melihat matenya sudah terkulai lemas di dalam pelukannya. Ia mendekatkan telinganya kedada Gadisnya, masih merasakan detak jantung yang cukup lemah. Tangannya gemetar, rasa bersalah menyelimuti dirinya. "Maaf" Ucapnya pelan dengan pikiran yang masih syok, ia peluk erat tubuh gadis itu.

Harry segera memerintahkan tabib istana untuk segera menuju ke kamar Runa. "Alex ayo bawa dia ke kamar, aku sudah memanggil tabib untuk segera ke sana"

Alex mengangguk, melonggarkan pelukannya dan menggendong tubuh matenya dan segera membawanya menuju ke kamarnya. Ia berlari tergesa-gesa menggunakan kekuatannya, jantungnya berdegup kencang dengan raut khawatir masih melekat di wajahnya. Diikuti oleh Harry dan para tetua kerajaan di belakangnya.

Tak perlu waktu lama Alex sudah sampai di depan kamar Runa dengan menggunakan kekuatan werewolf nya agar langkahnya lebih cepat. Pengawal yang melihat Alphanya lari dengan tergesa-gesa dengan menggendong tubuh calon Luna nya yang sudah bersimbah darah itu langsung saja membuka pintu kamar lebar-lebar.

Ia langsung masuk ke dalam kamar dan membaringkan tubuh lemah itu di atas kasur miliknya, di sana sudah ada tabib yang menunggu mereka yang langsung memeriksa keadaan Runa. Alex sedikit menjauh memberikan urang untuk sang tabib memeriksa matenya.

Harry dan para tetua menyusul masuk ke kamar tersebut. Tabib istana meminta para tetua untuk menyalurkan energi mana ke tubuh Runa selagi ia memeriksa keadaan gadis itu.

"Luna baik baik saja. Tubuhnya mengalami syok akibat kesakitan dan sedikit lemah dikarenakan energinya yang terkuras banyak. Sebab itu ia pingsan akibat tidak bisa menahannya" Ujarnya selepas selesai memeriksa dengan teliti keadaan Runa.

Alex menghampiri tubuh matenya yang terbaring lemah di atas ranjang miliknya dan duduk di tepi ranjang tersebut.

Tabib memerintahkan perawat yang ikut bersamanya untuk memasangkan infusan yang akan membantu pemulihan ke lengan Runa. Alex diam membiarkan perawat itu menusukkan jarum kecil ke tangan kanan matenya, sedangkan ia kini tertunduk menatap tangan Runa satunya yang ia genggam erat.
Pikirannya kalut.

Setelah semua sudah selesai Harry meminta mereka untuk pergi dari kamar tersebut, menyisakan dirinya, Alex dan runa yang terlelap dengan damai.

"Hahh.. Apa yang kau pikiran, bagaimana bisa kau lepas kendali seperti tadi. Itu sangat berbahaya" Ia menghela nafas, Harry berdiri di samping Alex, netranya mengikuti arah pandangan Alphanya pada gadis pucat yang terbaring lemah itu.

Alex menggelengkan kepala karena ia juga bingung bagimana dirinya bisa lepas kendali. Ketika taringnya menancap di ceruk leher gadis itu ia merasakan kekuatan yang sangat luar biasa masuk memenuhi tubuhnya.

"Aku merasakan kekuatan besar yang masuk ke tubuhku saat itu, Entahlah kekuatan apa itu." Ucapnya bingung, ia menatap lekat wajah cantik Runa. Mereka berdua diam dalam pikiran yang penuh akan hal tadi.


Beberapa jam berlalu hingga langit yang awalnya gelap sekarang telah terang membuat bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit kalah akan terangnya sinar sang surya. Sinar cerah sang surya perlahan masuk melewati kaca jendela besar sebuah kamar ketika tirai tebal yang menutupi disingkapkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Moon Goddess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang