05. Lili tidak suka anjing

103 24 5
                                    

Happy Reading!♡~

_________________________________________

Sebudah mobil berwarna silver berhenti tepat di depan pagar rumah Runa. Tiga orang di dalamnya turun dari mobil. Dari dalam rumah, sesosok wanita keluar menuju ke arah pagar rumah dengan tergesa-gesa.

"astaga. Kalian dari mana saja? Mama khawatir karna tadi terjadi badai tiba-tiba" Nata berlari kearah Runa dan langsung memeluknya.

"kalian tidak kenapa napa kan? Tidak ada yang lukakan?" ucap Nata khawatir, memeriksa setiap inci wajah dan tubuh anak gadisnya itu.

"mamaa.. Runa tidak kenapa-napa." keluh Runa sedikit kesal akibat tubuhnya diputar putar oleh sang mama.

"haha.. maafkan mama, mama hanya khawatir." ucap Nata sembari merapikan buju Runa. Runa hanya berdehem membalasnya.

"ah. Kami diantar pria ini, namanya Alex" ucap Runa tersenyum memperkenalkan pria yang sedari tadi hanya menatap kekonyolan ibu dan anak di hadapannya ini.

Alex tersenyum ramah membalas senyuman Nata.

"terimakasih banyak. Mau masuk dulu? Nanti saya buatkan cokelat hangat, sekalian makan malam, hari sudah mulai larut. Anggap saja sebagai balas budi telah mengantar mereka dengan selamat" tawar Nata. Ia sangat berterimakasih pada pria yang tingginya 185cm tersebut.

"tidak usah, tidak perlu. Saya harus segera pulang, ada yang harus saya kerjakan" tolak Alex secara halus. "kalau begitu saya pergi dulu, ya?"

"aah sayang sekali. Ya sudah kalau tidak bisa. Lain kali mampir kesini, ya?"

"hmm. Pasti" Nata tersenyum senang mendengarnya. Alex masuk kedalam mobilnya dan menyalakan mesinnya.

"terimakasih atas tumpangannya. Lain kali main kesini ya? Dah Alex" ucap Runa dengan senyuman manisnya, melambaikan tangan kearah Alex. Alex hanya tersenyum membalasnya dan menginjak gas, pergi berlalu dari rumah tersebut.

Perlahan mobil silver tersebut hilang dimakan tikungan jalan. Ketiga wanita tersebut memutuskan untuk masuk kedalam rumah, langit sudah mulai gelap dan udara semakin dingin di luar.

Runa melepaskan mantel bulunya dan diletakkannya di atas meja, merebahkan tubuhnya di atas sofa empuk ruang tamu, meregangkan tubuhnya yang lelah akibat akifiasnya hari ini. Nata menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak gadisnya tersebut. Ia menyuruh bibi menyiapkan air hangat untuk Runa mandi.

Nata mengangkat sedikit kepala anak gadisnya dan meletakkan kepala Runa diatas pangkuannya dengan perlahan.

"Alex itu tampan sekali, ya? Iiih, mama jadi ingin bertemu dengannya lagi." Nata mengelus-elus surai perak Runa dengan lembut.

"iih mama apaan sih. Nanti kalau papa dengar dia pasti cemburu" ucap Runa dilanjut dengan tawa dari keduanya.

"haha.. Kamu bisa aja. Tapi, Alex itu memang tampan, loh. Sepertinya umurnya tidak jauh darimu" pikir Nata menebak-nebak.

Runa berdehem mengiakan. Ia penasaran seperti apa rupa dari pria bernama Alex yang baru saja ia kenal beberapa waktu lalu. Apakah benar dia tampan seperti yang dikatakan oleh mamanya. Andai saja ia bisa melihat dengan lebih jelas tidak hanya sedikit cahaya serperti sekarang.

-~•°•~-

Sebuah mobil berwarna silver melaju pelan di aspal yang tertutup oleh salju yang memenuhi sisi jalan. Di bawah langit yang perlahan mulai gelap. Mobil itu berbelok dan masuk kearah hutan yang terdapat di sana, dan menghilang secara tiba-tiba.

Takdir Moon Goddess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang