[C]LOSER
Series of #Loser*****
Apa itu cinta? Dan bagaimana cara cinta bekerja?
Sejak kecil Jelita melihat dunia dengan cara yang berbeda, tidak, lebih tepatnya Jelita tidak mengingat masa lalunya sedikitpun. Masa yang katanya akan menjadi masa paling indah, Jelita lupakan begitu saja.Dia hanya ingat beberapa tahun silam ketika ia menikmati kelulusan masa SMP setelah itu dia terbangun diatas ranjang rumah sakit.
Mami bilang dia dinyatakan koma selama setengah tahun sebab kecelakaan, namun umurnya telah menginjak 17 tahun kala itu. Ia juga berduka, sang Papa yang harusnya ada di sampingnya telah berpulang bersamaan dengan kecelakaan itu terjadi.
Jelita selalu berfikir kenapa kecelakaan itu terjadi? Terkadang ia juga menyalahkan dirinya sendiri atas kematian sang ayah. Tapi dengan sabar Mami mengurusnya selama di rumah sakit, tidak pernah menyalahkan anak bungsunya.
Dokter menyatakan bahwa dirinya telah hilang ingatan. Jelita bertanya-tanya, apa yang ia lakukan selama dua tahun berada di SMA? Apakah menyenangkan berbaur dengan orang lain atau ia tetap menjadi antisosial seperti masa SMP-nya. Namun, semua itu tak pernah terjawab sekalipun ia bekali-kali bertanya pada Mami ataupun Raka.
Dengan itu dia memulai hidup baru sebagai sosok Jelita yang sekarang. Dengan susah payah Jelita mengejar keterlambatan pendidikannya melalui homeschooling lalu mendaftar kuliah swasta kawasan Bandung.
Kemudian mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai tetap perusahaan, itu merupakan pencapaian yang sempurna bagi Jelita. Tidak pernah sekalipun ia menginginkan hal lain dihidupnya dan hari ini ia telah ceroboh memilih sesuatu yang tak seharusnya ia ambil.
"Duduk."
Netra Jelita teralihkan, bokongnya pasti kotor karena duduk di lantai tadi dan tidak mungkin ia dengan santai duduk diatas sofa lembut seharga jutaan milik Veen.
Pria itu melangkah membuka mantelnya. Tanpa menghiraukan gadis di belakangnya yang kegerahan karena syal yang ia pakaikan. Dia membuka pintu kulkas, mengambil makanan instan untuk di masukan ke dalam microwave. Sementara menunggu Veen menuangkan air putih ke dalam gelas kemudian di tegak hingga tandas.
Sebagai orang asing, sangat aneh untuk Veen ikut campur membantu Jelita. Atau mungkin rasa kemanusiaannya yang tergerak melihat wanita menyedihkan duduk mengenaskan di depan toko.
Melihat Jelita tidak kunjung duduk, Veen menghela napas. "Sini duduk, Jelita."
Ragu-ragu Jelita mendekati Veen, ia duduk di depan counter table tanpa banyak beralasan seketika memperhatikan Veen yang sibuk mengeluarkan piring dan meletakan makanan instan itu ke atas piring. Veen menuangkan teh hangat juga kemudian menyondorkannya ke hadapan Jelita.
Jelita meneliti piring yang disajikan untuknya, penciumannya menjadi sensitif karena kepulan asap yang menguap dari makanan. Veen yang melihat itu beranjak, "Makan sampai habis, saya ambilin kamu baju kering punya adik saya dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[C]LOSER
ChickLit"Gue kira lo baik, Ta. Ternyata lo murahan, perusak hubungan orang!" Jelita hanya ingin hidup tenang semenjak kepindahannya ke Jakarta. Bukan tanpa alasan, cita-cita hidup bergelimang harta dan tahta membuatnya selalu berambisi walaupun pekerjaannya...