Gesekan biola mengalun sangat indah dengan suara kucuran air dari water fointaine yang berada di tengah ruangan, dentingan piring dan gelas membuat suasana semakin terasa khas bahwa mereka sedang berada di dalam sebuah restoran mewah bergaya Itali. Tentu nya, sepiring pasta aglio olio yang khas sebagai pasta udang dengan bumbu minimalis terlihat sangat menggiurkan saat ini. Wanita berusia sekitar tiga puluh tahun sedang duduk bersandar dengan dress Versace nya yang pas di tubuh ideal nya beserta tas Birkin yang terletak di atas meja dengan sopan, kedua netra hijau yang sangat lembut dan cantik namun juga tegas dan berwibawa beserta wajah yang terukir sempurna dari sang pencipta membuat siapa pun akan menoleh menatap nya. Bahkan rambut panjang nya terlihat selembut sutra dan harum yang khas dari seorang wanita bernama haruno sakura, hidung nya yang mancung dan bibir mengumpul terlihat merah muda alami dengan sedikit polesan manis. Oh, tuhan. Siapa yang tidak akan terpanah melihat paras itu? belum lagi harum tubuh nya yang semerbak seperti musim semi yang manis dan segar membuat siapa pun yang berpapasan akan teringat terus akan wangi itu.
"haruno san, apa kau benar-benar seorang manusia?"
Bibir manis itu melengkungkan senyum membuat beberapa orang di meja lain melihat itu terpana dengan hebat, ruangan seakan terasa semakin cerah melihat senyum di wajah cantik itu, "aku nyata, apa kehadiran ku kurang di sini?"
"ti-tidak, bukan begitu...hanya saja kau terasa seperti seorang malaikat"
Kedua mata cantik itu mengedip seakan mengibaskan bulu mata nya yang lentik, "thank you for that compliment, but I'm a human. Well- you cannot touch me to prove it but I am human. I can prove it by eat this pasta?"
"ah-ah.. sure sure let's eat" laki-laki berjas di hadapan sakura itu segera memakan pasta fettucine yang ia pesan, sakura tersenyum kecil meraih garpu dan sendok nya memakan aglio olio nya dengan hening dan anggun. Laki-laki di hadapan nya tidak bisa melepaskan pandangan nya kepada wanita itu, bahkan sedang makan saja wanita itu terlihat sangat cantik.
Beberapa menit kemudian sakura meletakan alat makan nya lalu menyeka bibir nya dengan napkin yang sudah di sediakan dengan pelan menghindari polesan bibir yang sedang di pakai nya luntur terlalu banyak, ia tersenyum kembali menatap laki-laki kencan buta yang di rencanakan ibu nya itu.
"so, I guess we need to talk about the engagement that my mother arrange. Shall we?" sakura meraih Birkin bag Gucci nya dan menatap laki-laki dengan mata penuh harap itu.
"aku akan menerima rencana pertunangan dari ibu mu"
"maaf sekali hirotaka san, tetapi aku akan menolak pertunangan ini, senang dapat mengenal mu dan terimakasih atas makan siang di restoran itali enak ini. Aku sungguh tidak ada niatan untuk berkomitmen, jadi aku tidak ingin membuat mu sakit hati maka dari itu kita akhiri sampai sini" sakura beranjak dari duduk nya dan membungkan tubuh nya sembilan puluh derajat membuat hirotaka panik karena bow terlalu sopan itu, bahkan saking cantik nya wanita itu hirotaka tidak bisa marah ketika kalimat penolakan itu keluar dari bibir manis nya.
"yah..tidak mengherankan kau haruno sakura"
Sakura tersenyum kecil berjalan menuju mobil nya, pelarian lain berhasil! Haruno sakura the finest woman he ever met.
"Haruno sakura!" pintu ruangan besar terbuka kencang di banting menampilkan seorang wanita paruh baya dengan rambut blonde nya beserta wajah marah khas nya yang selalu sakura liat akhir-akhir ini, ia menghela nafas bersandar di bangku kebesaran nya saat ini melihat sang ibu yang berjalan ke arah nya dengan tangan berkacak pinggang.
Omelan kematian hari ini akan datang.
"sampai kapan kau akan menolak pertunangan yang sudah ku rencanakan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, You're So Fine!
FanfictionHaruno sakura seorang wanita yang hanya berfokus pada karir nya hingga di usia nya yang berkepala tiga membuat sang ibu geram karena ketidaktertarikan anak tunggal nya kepada sebuah hubungan asmara, wanita musim semi itu pun terpaksa melakukan kenca...