Sakura mengangkat sebuah panci berisi rebusan asam manis hotpot yang ia buat untuk makan malam bersama sasuke yang sudah menunggu dengan perut keroncongan, lelaki itu setia duduk di bangku nya bersama laptop di hadapan nya mengerjakan suatu pekerjaan yang tertinggal. Merasa sakura akan menuju meja makan sasuke menutup laptop nya lalu meletakan nya di ujung meja yang jauh dari sajian masakan sakura yang mengepul ketika tutup nya di buka, air liur nya seakan ingin menetes melihat suguan haruno sakura yang menggugah selera saat ini. Wanita musim semi itu melepas apron nya lalu duduk berhadapan dengan sasuke yang mulai membantu menyiapkan alat makan dan mengambil dua mangkuk berisi nasi yang juga mengepul, tipikal masakan asia yang harus di santap panas-panas.
"aku tidak ingin pulang ke rumah kalau kau selalu menyuguhkan ku makanan rumahan" sakura tertawa pelan menggelengkan kepala nya, ya- sebenar nya sakura cukup egois karena sasuke sudah satu bulan lebih di rumah nya. Ibarat nya ini adalah simulasi sebelum mereka benar-benar menikah nanti nya, oh haruno sakura seperti nya sudah yakin akan menikah kali ini.
"kau sudah di rumah ku selama sebulan tuan uchiha, tolong bayar listrik ya" gurau sakura membuat sasuke menunjukan ibu jari nya.
"aku sudah mengalihkan semua tagihan mu ke rekening ku" kedua netra hijau sakura melebar ternyata bercandaan nya di anggap serius oleh pengusaha sukses di hadapan nya, "tidak perlu khawatir, aku akan mengurus semua nya sekarang"
"a-aku rasa kau tidak perlu sejauh itu...aku masih bisa membiayai diri ku sendiri sasuke kun" sasuke meletakan sendok nya usai menyeruput kuah hangat di dalam panci yang berada di atas meja, ia menatap wanita di hadapan nya.
"uang mu akan menjadi uang mu dan uang ku akan menjadi uang mu, hal itu berlaku sejak aku memutuskan serius dengan mu. Aku tidak main-main" sakura menahan senyum nya memilih ikut memakan makan malam mereka.
"apa kau akan sibuk di awal maret ini?" sasuke terdiam sejenak memikirkan jadwal nya yang sudah di informasikan karin.
"aku rasa untuk bulan ini aku tidak akan ada dinas keluar negeri, beberapa project yang ku ambil semua berada di jepang kali ini. Aku tidak ingin jauh-jauh dari mu"
Gerakan tangan sakura berhenti menyuap, "kau benar-benar bermulut manis sasuke kun" lelaki itu hanya bisa tersenyum bangga, "ah ya, bagaimana project LA mu apa benar-benar berakhir?"
"iya, sudah selesai semua. Akhir bulan februari kemarin sudah tidak ada lagi panggilan atau keluhan dari Teknik sipil maupun pemilik resort nya" sakura mengangguk menanggapi jawaban sasuke, lelaki itu mengingat sesuatu soal klien nya yang berkata bahwa dia mengenal sakura, "klien ku bilang dia mengenal mu dengan baik"
"hmmm?" sakura memiringkan kepala nya dengan wajah bingung, "sungguh? Apakah dia kenalan ku?"
"entahlah, apa kau mengenal pemilik resort sharing la yang terkenal di malibu? Klien ku bernama akasuna sasori"
Sakura terdiam menatap sasuke yang masih memakan makanan nya, pikiran sakura terlempar jauh ke ruang hitam di mana banyak tangan yang berusaha menarik nya kembali ke dasar paling dalam luka nya. Tubuh nya total bergetar hanya mendengar nama itu yang keluar dari mulut sasuke, banyak sekali pertanyaan di kepala nya saat ini. Apakah sasuke sudah tahu? Apakah laki-laki itu menunujukan sesuatu kepada sasuke? Apakah mereka sekarang bersekongkol untuk melakukan sesuatu pada nya? Apakah sasuke akan meninggalkan nya? seketika overthinking menyerang tanpa ampun membuat tubuh nya menggigil.
"sakura...ada apa?" sasuke melihat wajah sakura yang mulai memucat dengan tubuh bergetar dan pandangan kosong, lelaki itu segera melepas alat makan nya berlari memeluk tubuh sakura yang bergetar semakin hebat dan nafas yang memburu.
"sakura! Hey, ada apa?" lelaki itu segera menggendong bridal sakura berlari menuju kamar sakura berada, ia menidurkan tubuh sakura yang hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, You're So Fine!
FanficHaruno sakura seorang wanita yang hanya berfokus pada karir nya hingga di usia nya yang berkepala tiga membuat sang ibu geram karena ketidaktertarikan anak tunggal nya kepada sebuah hubungan asmara, wanita musim semi itu pun terpaksa melakukan kenca...