17 ; The Way Life Goes On

1K 82 17
                                    

Ketukan palu bergema di ruangan yang di penuhi para saksi mata beserta tersangka dan korban. Bunyi ketukan itu seakan mengawali pagi seorang haruno sakura dan akasuna sasori bahwasan nya hubungan mereka akan benar-benar terputus setelah ini, hukuman yang pantas sudah di jatuhkan kepada mantan kekasih nya itu. Sakura menatap ke arah sasori dengan pandangan kosong nya di mana lelaki berambut merah itu hanya mengalihkan pandangan nya dengan wajah datar dalam balutan baju tahanan nya. Keputusan di keluarkan enam tahun penjara untuk tindakan penyebaran video syur dan pencemanaran nama baik, lima tahun penjara untuk tindak kekerasan dan penganiayaan, dan dua belas tahun penjara untuk tindakan seksual tanpa persetujuan dua pihak. Dua puluh tiga tahun penjara beserta dua miliar denda atas pelanggaran yang di lakukan. Sasori sudah sepantas nya mendapatkan hukuman itu akibat luka dan trauma yang dia lakukan kepada sakura baik wanita lain nya yang sakura tidak tahu menahu. Ruangan perlahan sepi setelah hakim dan para juri bubar beserta sasori yang di bawa oleh petugas kepolisian untuk di bawa ke sel tahanan kota Tokyo.

Sasuke memegang bahu sakura untuk bangun dari duduk nya lalu ikut keluar dari ruangan, lelaki itu menghela nafas lega bahwa tindakan pengadilan cukup cepat untuk menjatuhkan mantan kekasih sakura itu ke dalam penjara. Namun, sakura terlihat murung dan gelisah seperti ada nya hal yang belum di selesaikan dalamm pikiran baik perasaan nya.

Wanita itu tersenyum menanggapi gelas berisikan strawberry frape yang di belikan sasuke di kedai depan gedung pengadilan, ia menyesap sedotan tersebut membuat lidah nya mulai merasakan rasa segar yang mendinginkan kepala nya.

"sakura"

"hm..?" sakura menoleh dengan rambut nya yang tersapu-sapu dengan indah dan harum manis rambut nya yang semerbak, wajah nya yang semakin berisi seperti awal mereka bertemu beserta riasan wajah yang sangat manis.

"apa ada hal yang masih kau pikirkan?" wanita itu menghentikan kegiatan minum nya seraya merendahkan gelas yang di pegang kedua tangan nya, ia menunduk malu dan sulit untuk bicara, "kau tahu, kau bisa bicarakan apapun dengan ku kan"

Sakura mengangguk dengan helaan nafas kecil, "aku rasa aku harus bertemu dengan dia untuk memperjelas lebih jauh kenapa dia menyakiti sejauh itu sasuke kun..."

Lelaki uchiha itu tersenyum membuat sakura kikuk dengan wajah tampan itu, "aku akan mengantar mu kalau begitu"

"apakah kau baik-baik saja...?"

"memang nya kenapa sakura? Lebih baik kau memperjelas semua nya lalu melangkah dengan ringan setelah nya, percaya pada ku kau akan merasa sangat ringan seringan kapas jika kau mengeluarkan saja apa yang menurut mu masih mengganjal"

"maafkan aku sasuke kun, setelah ini aku kan membahagiakan mu"

Tawa renyah sasuke membuat sakura semakin kebingungan dan ikut tertawa, "kenapa kau tertawa, aku sedang tidak bercandaa" seru sakura sedikit menyiku tubuh kekasih nya itu.

"aku akan membahagiakan mu sayang"

Wajah sakura memerah malu, ia memilih kembali meminum minuman nya dari pada sasuke melihat wajah salah tingkah nya.

"kita akan saling membahagiakan satu sama lain..." bisik sakura dengan senyum kecil nya, tangan mungil itu di genggam oleh sasuke dengan usapan pelan nya.

Kedua nya melihat ke langit-langit yang cerah dengan awan putih yang berjalan menciptakan lukisan yang indah di atas sana, angin sepoi yang menerpa kedua wajah mereka seakan masalah yang ada juga ikut tersapu dengan mudah nya. Sakura hanya ingin memastikan satu hal dan kembali kepada pelukan sasuke yang hangat dan rumah kedua nya.

"akasuna sasori, kau kedatangan tamu"

Lelaki bersurai merah itu menoleh kepada petugas sipir yang membukakan nya pintu sel di mana ia berada, sasori pun beranjak dari duduk nya di kasur yang bahkan tidak layak untuk di tiduri bagi kaum nya. Ia membuntuti petugas itu sampai ke sebuah ruangan tamu di mana setiap tempat nya terdapat sekat untuk privasi antara tahanan dan tamu yang berkunjung. Kedua netra nya menatap kehadiran seorang wanita berambut panjang yang terlihat lembut seperti sutra, wajah nya yang masih selalu cantik, bahkan pakaian apapun yang di pakai terlihat selalu cocok dan manis. Ia berjalan lungai mendudukan diri nya di depan wanita yang ia maksud adalah haruno sakura. Netra hijau itu beradu dengan netra hazel sasori, wajah sakura menyimpan banyak sekali pertanyaan bagi sasori. Padahal sudah bertahun-tahun lama nya sasori selalu tahu wanita di hadapan nya, tetapi debaran jantung itu selalu berdegup khusus untuk mantan kekasih nya. Keadaan sedikit canggung di antara kedua nya karena tidak ada yang membuka obrolan, sakura sedikit meneguk saliva nya susah payah mengulum bibir nya.

Oh, You're So Fine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang