Bunyi decitan putaran sebuah pembuka botol terdengar di tengah temaram nya malam, seseorang dengan tubuh sedikit lungai menarik gelas dari pantry nya lalu menuangkan botol berisi minuman alkohol tersebut. Kedua netra nya terlihat kosong dengan kepala pening usai menidurkan diri nya seharian, sebuah tonjolan di leher nya begerak ke atas dan kebawah ketika meneguk minuman panas itu.
"hahh..." desah nya sembari meletakan gelas tersebut, ia meraih sebuah tab di meja pantry nya dan membuka hasil apa yang ia unggah tiga hari lalu. Bibir nya menyunggingkan senyum kecil melihat reaksi masyarakat yang sangat heboh akan berita tersebut, sesuai perkiraan nya semua orang akan terkejut ketika mengetahui si 'jalang' itu tidaklah sebaik citra yang di buat nya di publik.
Akasuna sasori bersiul berjalan menggeser kaca lantai dua yang menampilkan pemandangan indah lautan, tentu saja ia kembali ke LA setelah menggunggah semua video syur itu. Tangan nya mematik api untuk menyalakan tembakau yang sudah terjepit di antara bibir nya, kepulan asap pun terbang ke udara seperti perasaan nya yang sudah mati. Tidak ada belas kasihan dalam diri nya sekali pun untuk wanita itu lagi, sebenar nya apa tujuan nya sampai seperti ini? Jika sasori pikir lagi, ia hanya tidak ingin sakura berbahagia dengan hidup nya.
Sasori menatap deburan ombak yang saling menggulung di sana, ia mendecih dengan tawa pelan.
Karena sasori tidak akan pernah rela jika wanita itu tidak bersama nya – cukup egois, lelaki akasuna itu hanya berusaha membuang perasaan nya dan mengedepankan ego nya sebagai laki-laki yang harus bertindak menjadi pemimpin. Dalam hati nya ia selalu berpikir, kenapa? Kenapa sakura tidak bisa hanya tunduk kepada diri nya saja? Andai saja sakura menurut saat kejadian di mana sakura mengaborsi anak mereka, seandai nya sakura menganggap itu semua kecelakaan semata dan mereka bisa lanjut menjalin kasih. Semua ini tidak akan terjadi dan mereka akan bahagia selama nya, mungkinkah? Apakah selama ini hanya sasori yang merasa seperti itu?
"sialan.." sasori menekan ujung bara api di tembakau tersebut ke besi penghalang di balkon kamar nya.
Benar, ia terobsesi dengan haruno sakura.
Haruno sakura terlalu sempurna untuk siapa pun di dunia ini, dan jika sasori tidak bisa memiliki nya maka tidak ada satu pun di dunia ini yang bisa memiliki wanita super sempurna itu.
Tidak, sasori tidak membuat sarkasme saat mengatakan bahwa sakura sangat sempurna. Dari awal haruno sakura terlalu sempurna untuk di lahirkan ke dunia. Fisik, kepribadian, bahkan takdir keluarga nya sangatlah sempurna dia bahkan lahir dengan sendok emas. Tidak ada yang kurang dari wanita itu, kelemahan nya hanya satu.
Haruno sakura akan menganggap seseorang yang dia cintai adalah dunia nya.
Mengetahui hal itu sasori tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membuat sakura jatuh cinta setengah mati kepada nya, membuat wanita itu berjalan di lingkaran setan yang tidak akan pernah berakhir kecuali di masa depan sakura menemukan seseorang yang mengulurkan tangan dan menerima seluruh masa lalu nya. Sasori pikir itu adalah mustahil, rasa nya satu banding seribu untuk takdir membiarkan sakura bertemu dengan lelaki yang bisa menyembuhkan trauma yang sudah sasori buat.
Tetapi perkiraan nya salah, ternyata semesta tahu bahwa wanita itu sudah terlalu lama menahan sakit nya.
Maka dari itu, sasori akan menghancurkan kembali wanita yang sangat ia cintai itu agar tidak ada siapa pun yang bisa menolong nya. Sasori akan membuat wanita itu berpikir bahwa hanya diri nya yang bisa menerima masa lalu sakura, sasori akan membuat sakura berpikir bahwa pada akhir nya hanya sasori yang bisa mengerti diri nya.
Ponsel nya bergetar di atas kasur membuat nya masuk ke dalam mendapatkan hawa hangat kamar nya, ia meraih benda pipih tersebut melihat pesan dari maki. Lelaki itu tertawa pelan lalu mendengakan kepala nya menahan rasa marah nya saat ini, ia meremat ponsel tersebut lalu melemparnya ke ujung ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, You're So Fine!
FanfictionHaruno sakura seorang wanita yang hanya berfokus pada karir nya hingga di usia nya yang berkepala tiga membuat sang ibu geram karena ketidaktertarikan anak tunggal nya kepada sebuah hubungan asmara, wanita musim semi itu pun terpaksa melakukan kenca...