Chapter 1

39.3K 2K 246
                                    

Selamat membaca

¤¤¤

Disebuah meja makan, ada seorang suami istri beserta anaknya yg baru berumur 2 tahun.

Mereka tengah sarapan.

Mereka adalah keluarga pridas, keluarga terkaya ke 3 di dunia.

Dengan perusahaan yg bergerak di bidang teknologi.

-dion edwar pridas-, kepala keluarga dan sang istri bernama -lidia sri pridas-.

Dan mereka di karuniai satu anak bernama -eros erlias pridas-.

Keluarga ini bisa dibilang harmonis, tapi kadang ada yg aneh yaitu.

Eros selalu posesif terhadap dion, bahkan lidia pun jarang bisa menempel dengan dion karna selalu di tatap tajam eros.

Tapi mereka menduga itu hal lumrah, jadi mereka biasa saja.

Seperti saat ini.

Dion yg memang tak peka bahwa anaknya posesif malah minta disuapi oleh lidia.

Dan apa yg terjadi...

Yg terjadi adalah piring yg ada di hadapan eros pecah setelah anak berusia 2 tahun itu banting.

Mereka tentu kaget dan juga khawatir, dengan apa yg di lakukan eros.

"eros kau baik2 saja nak" lidia dengan cepat menghampiri eros tapi eros malah menatap tajam lidia.

"cih, pengganggu" batin eros.

Heyy, ingat eros masih berusia 2 thn bahkan dia belum 5 tahun.

Lidia pun membereskan pecahan piring itu tapi tiba2 tangannya tergores dan berdarah.

"awss" ringis lidia, ringisan itu membuat dion menghampiri lidia dengan raut muka cemas.

Dion langsung memegang tangan istrinya lalu menjilat darahnya.

"makannya kamu hati2 sayang, lihat tanganmu terluka" dengan cekatan dion mengambil kotak p3k.

Dan mengobati lidia.

Romantis sekali, tanpa menyadari ada yg sedang menatap membunuh ke arah lidia.

Dengan sengaja eros menggoreskan pisau ke tangannya untuk menarik perhatian sang ayah.

"awss sakit" itu hanya sandiwara, karna hey bahkan itu tak terasa di kulit eros.

Eros meski masih berumur 2 thn tapi bicaranya sudah lancar dan bahkan dia bisa membaca.

Entah menurun dari mana sifat eros.

"heyy sayang kau kenapa" tapi bukannya dion, yg datang malah lidia.

Eros mengabaikan lidia dan menangis sembari minta di gendong kepada dion.

"hiks papa gendong" dion pun menggendong eros.

Lalu eros menenggelamkan wajahnya di leher dion lalu menggigitnya.

"aws, jangan digigit son papa sakit"

"itu hukumanmu pa" batin eros menyeringai.

"hiks mau bobo" ya inilah sifat eros saat bersama dion.

Tapi saat bersama lidia sifatnya akan dingin, super dingin.

"yaudah sama mama aja ya" sebenarnya eros tak suka menganggap jalang itu mamanya.

Tapi apa boleh buat.

"no, aku mau sama papa aja"eros semakin erat memeluk leher dion, dan mengecupnya berkali kali.

Dion tentu geli merasakannya.

"eros diam" tapi tak di hiraukan eros.

"sayang udh ya" lidia berusaha membujuk eros.

Dion saja tak dihiraukan apalagi lidia.

Dengan terpaksa dion menurunkan paksa eros ke sofa.

"dengerin papa, kamu sama mama dulu papa mau kerja" dion berusaha membujuk tapi dengan tak sopannya eros malah melompat ke pangkuan dion.

"no, papa gk boleh kerja"

"oh, ayolah"

"eros bilang gak ya nggak!" eros dengan tidak sopannya membentak dion.

Dion yg memang terlanjur kesal, melepaskan paksa pelukan eros dan langsung memberikannya pada istrinya.

"sayang, ajari dia sopan santun" setelahnya dion pergi dengan perasaan kesal.

Meninggalkan eros yg meronta, dan trus berteriak menangis sampai membuat lidia kewalahan.

"PAPA, HIKS PAPA JANGAN KERJA PAPA HIKS PAPAAAA!!" eros terus berteriak dan menangis.
Dan berontak.

Akhirnya karna kewalahan menghadapi kekuatan eros, lidia menurunkannya dan eros langsung berlari menuju kamarnya dan....

Brak

Pintu itu di banting keras oleh eros sampai lidia kaget.

"ahh, papa kau mulai nakal hmm" hilang sudah tangisannya di gantikan seringai mematikan.

"hmm, sepertinya papa harus di beri hukuman"

"dan wanita itu, harus segera di singkirkan"

Heyy eros kau masih bocil

¤¤¤

Tbc

Yg suka vote

Next 10 vote dulu

Psycho Crazy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang