Selamat membaca
¤¤¤
Pagi hari pukul 6.
Dion terbangun dari tidurnya.
Saat dion membuka mata yg dia lihat adalah wajah anaknya yg.....
Err, dion akui tampan.
Tidak, bukan tampan tapi sangat sangat tampan.
Seperti pangeran di negeri dongeng.
Sangat sempurna.
Kenapa wajahnya tak seperti eros ya? Padahalkan dia papanya.
Terlalu lama melamun dion sampai tak menyadari bahwa eros telah bangun dan balik menatapnya.
"papa" suara serak khas bangun tidur membuyarkan lamunan dion.
Dan dion dapat melihat mata tajam dan indah serta wajah sempurna milik anaknya.
Dion menatap wajah eros lama lalu kemudian berdiri dan berniat kabur.
Eros hanya melihat sambil menyeringai.
Saat akan berdiri dion tiba2 jatuh ke lantai saat merasakan sakit pada anusnya.
"akhhhhh" ringis dion.
"khe" eros hanya terkekeh geli melihat tingkah papanya yg menurutnya lucu.
Lalu beranjak dari ranjang dan berjalan menghampiri dion lalu mengangkatnya ala bridal.
"sakit?" tanya eros dengan wajah tengilnya.
Dion hanya cemberut sambil berontak ingin turun.
Dion kesal.
"eros turunkan papa!"
Bukannya menurunkan dion, eros malah membawa dion menuju kamr mandi.
"kau harus mandi dulu baby" lalu eros tersenyum.
Dion kembali berontak karna dia tahu apa yg akan dilakukan eros bukan hanya sekedar mandi.
"akhhh eros.."
•••
Sekarang dion tengah berada di ruang tamu.
Dia sudah makan btw.
Eros? Dia selalu ada di sebelah dion.
"papa maaf" eros sekarang tengah membujuk dion yg tengah diam saja.
Dion ngambek, gk tau berapa jam mereka di kamar mandi.
Bahkan sekarang dion susah berjalan, jadi dion hanya di gendong kemana saja oleh eros.
Hampir saja dion lumpuh.
Eros brutal sekali.
Dion suka- eh apaan tuh.
Maksudnya author dan para pembaca yg suka.
"eros papa mau pulang" tiba2 dion berucap.
Dan hal itu mampu membuat tatapan eros menajam, lalu eros mencengkram dagu dion dan mendongakannya supaya bisa bertatapan langsung dengan matanya yg tajam.
"e-eros" dion berusaha melepaskan lengan eros di dagunya, itu sakit.
"katakan lagi" tatapan eros kian menajam dengan cengkraman nya yg semakin kuat.
Dion meringis lalu menangis.
Dagunya sakit, di tambah rahangnya yg seakan ingin bergeser posisi.
"hiks... E- eros, hiks... Le- paskan.." mohon dion dengan terbata bata.
"kenapa kau sangat nakal, hm?" eros menyeringai lalu melepaskan cengkramannya, dan langsung menciumi dion brutal.
Dion hanya pasrah karna dion tau kalau dia memberontak dia malah akan semakin di siksa, maksudnya di ikat atau di perkosa lagi.
Dion muak.
"emhh... Cpk.... Enghhh..." ciuman eros sangat brutal bahkan dion hampir pingsan kehabisan napas.
Dan jangan lupakan saliva di dagu dion bahkan sampai menetes ke baju dion.
Entah itu saliva siapa.
Yg pasti dion tak menikmati ciuman itu, dia merasa gagal menjadi ayah.
Dan malah menjadi pelacur anaknya, dion menangis.
Ayah mana yg tak sedih saat gagal mendidik anaknya.
"emhhhhh.... Enughhhh..." dion memukul dada bidang eros saat merasakan napasnya mulai menipis.
Tapi, bukannya melepas eros malah semakin memperdalam ciuman mereka.
Sampai akhirnya dion pingsan.
Tapi, eros tak melepaskan ciuman itu, dia merasa candu dengan bibir papanya yg manis ini.
Lalu setelah 5 menit baru eros melepaskan ciuman itu, dan menyeringai.
"you are mine"
¤¤¤
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Crazy [END]
Acaktentang eros yg mencintai ayah kandungnya sendiri. atau lebih tepatnya obsesi. entah hanya dia yg tau. CERITANYA AGAK EKSTRIM DAN GAK MASUK AKAL YG GK SUKA JANGAN BACA CERITA BXB YG GK SUKA JANGAN BACA. NO PLAGIAT. ADA SEDIKIT ADEGAN KEKERASAN DAN 1...