Selamat membaca
PERINGATAN:
disini ada beneran adegan pembunuhan dan penyiksaan.
Serta tindakan kasar dan juga adegan 18.
Mohon dibaca, harap bijak.
⚠️⚠️⚠️🔞🔞🔞🔞⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
¤¤¤
Dan, orang itu adalah....
Lidia.
Wah, kebetulan sekali.
"DIMANA SUAMIKU DASAR GAY MENJIJIKAN!!!" bentak lidia.
"hm, masih belum berkaca?" tanya santai eros.
"ARGH, DIMANA DION!"
Lalu, dengan kasar lidia mendorong bahu eros supaya menyingkir dan dengan tak sopannya lidia masuk tanpa izin kedalam kamar eros.
Bagaimana lidia tau itu kamar eros ya, karna di sana hanya ada satu kamar.
Setelah masuk lidia syok.
Dapat lidia lihat dion yg di rantai dengan bekas sayatan yg membentuk sebuah kata dan nama.
Apalagi dengan mata yg tak henti hentinya mengeluarkan air mata.
"BAJINGAN!" lalu saat berbalik tiba2 muka lidia di pukul oleh tongkat.
Bruk
Lidia jatuh dan meringis.
Dengan cekatan eros membawa lidia menuju kursi disana dan merantainya.
"LAPASKAN DASAR BAJINGAN!" lidia berontak.
"heh, kau yg datang kesini sendiri dan sekarang kau minta dilepaskan? Bodoh" lalu eros berjalan mendekat ke arah lidia.
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
tamparan keras menghantam wajah lidia yg berdarah.
Lalu eros keluar dari ruangan itu sambil membawa sebuah kotak.
Eros membuka kotak itu lalu menyeringai.
Disana, dikotak itu terdapat berbagai macam pisau dan belati apalagi pistol.
Bahkan disana ada gunting, jeruk mipis, dan pemutih serta deterjen.
Eros memilih milih pisau yg ada disana.
Dan pilihannya jatuh kepada pisau karatan.
Lalu berjalan mendekat ke arah lidia.
"APA YG AKAN KAMU LAKUKAN BAJINGAN, LEPASKAN AKU!" lidia berontak tubuhnya bergetar melihat seringai eros.
"heh"
Lalu, dengan tak berperasaan nya eros merobek pakaian lidia.
Dan terlihatlah tubuh mulus lidia tapi tak semulus dan seputih dion.
Bahkan lidia tak memakai bra dan juga cd.
"memang benar2 jalang" batin eros tak habis pikir.
"slut"
Eros menggoreskan pisau itu ke pipi lidia.
Tapi, karna memang sudah berkarat maka pisau itu tak terlalu tajam lagi.
Dan eros malah menyeringai, dan memaksa merobek pipi lidia.
"AKHHHHHHHH" lidia meringis kesakitan.
Pipinya robek sampai mulut dan telinganya.
Sakit darah mengucur dengan begitu deras.
Dion dapat melihat pipi lidia yg baru saja di robek oleh eros.
Dion hanya diam dan menangis.
Dion takut.
Eros hanya melirik sekilas dan menyeringai biarkan saja biarkan dion melihat secara langsung bagaimana istri tercintanya itu mati.
Gila, ya, eros memang gila.
Lalu, eros mengambil jarum dan benang di kotak itu dan mulai menjait mulut lidia.
Lidia berisik eros tak suka.
Dan lidia hanya bisa menangis dan menahan sakit.
Seakan akan jiwanya sedang di tarik oleh malaikat pencabut nyawa tapi tak bisa di cabut.
Itu sakit.
"EMHHHH" karna tak kuat menahan sakit lidia berteriak membuat benang itu kembali putus dan merobek bibirnya.
Lidia semakin menangis, dia memilih mati dari pada di siksa.
Eros berdecak dan kembali menjait mulut lidia tapi kali ini lebih kencang.
Bayangkan saja, dan rasakan.
Lalu dengan kejinya eros memeras jeruk yg sudah di kupas itu ke mulut lidia.
lidia kembali menangis tapi tak bisa berteriak.
Eros menarik rambut lidia kencang sampai rontok dan kulit2 rambutnya mengelupas memperlihatkan otaknya.
Dan dengan kasarnya eros membelah perut lidia menggunakan gunting dari pusar hingga tengah tengah payudara.
Lidia hanya bisa menahan sakit di sekujur tubuhnya.
Kenapa dia tak kunjung mati.
Lidia ingin cepat mati.
Lalu eros menyiramkan deterjen ke organ2 lidia.
Lidia hampir mati tapi, lidia kembali di tampar oleh eros itu membuatnya tak jadi mati.
Bisa gitu ya?
Lalu, memukul kepala lidia dengan palu sampai matanya keluar. Dan otaknya hancur.
Dan memotong pentil payudara lidia dengan gunting dan terakhir mencabut usus serta oragan2 lainnya di dalam tubuh lidia.
Lidiapun mati setelah merasakan sakit ekstrim di sekujur tubuhnya.
"mati?, ck, lemah" lalu menendang tubuh lidia dan kembali berjalan menghampiri dion.
Yg tengah menatap kosong langit2 kamar itu.
Dion trauma.
"sayang" panggil eros.
Dion melirik eros dan dapat dion lihat seluruh baju dan muka eros penuh dengan darah dan apa itu?
Usus yg menyangkut di pundak eros.
Dion pun pingsan, karena syok dan karena kekurangan darah.
Eros menyeringai bak iblis.
Sekarang tak ada lagi penghalang di hubungan mereka.
¤¤¤
Tbc
Mungkin tinggal beberapa chapter lagi ini book akan tamat.
Gw panas dingin anjir ngetiknya.
Gimana, ngeri?
Maaf kalo kurang ngeri, baru pertama kali soalnya bikin cerita pembunuhan.
Doubel up dong.
Jadi jangan lupa vote.

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Crazy [END]
Randomtentang eros yg mencintai ayah kandungnya sendiri. atau lebih tepatnya obsesi. entah hanya dia yg tau. CERITANYA AGAK EKSTRIM DAN GAK MASUK AKAL YG GK SUKA JANGAN BACA CERITA BXB YG GK SUKA JANGAN BACA. NO PLAGIAT. ADA SEDIKIT ADEGAN KEKERASAN DAN 1...